HMI Palembang Tolak Kenaikan BBM

Puluhan mahasiswa yang menamakan dirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kota Palembang melakukan aksi menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang

TRIBUNSUMSEL.COM/ARIEF BASUKI ROHEKAN
uluhan mahasiswa yang menamakan dirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kota Palembang melakukan aksi menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ditetapkan pemerintah pusat, Rabu (19/11/2014) di DPRD Sumsel. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Puluhan mahasiswa yang menamakan dirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kota Palembang melakukan aksi menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ditetapkan pemerintah pusat, Rabu (19/11/2014) di DPRD Sumsel.

Menurut HMI Palembang, kebijakan pemerintah menaikan BBM tersebut, tidak disertai dengan solusi cepat atas kondisi rakyat tetapi lebih berorentasi ke bisnis, yang merupakan watak neolib.

Menurut koordinator lapaangan Adhi Prawato, Indonesia harus berani keluar dari orgsanisasi internasional yang justru merugikan bangsa Indonesia, seperti WTO, G-20. Maka dari itu, pihaknya meminta kepeda pemerintah Indonesia untuk menghentikan hubungan ekonomi yang merugikan Indonesia dan lebih menguntungkan negara lain, serta meminta berhenti didikte oleh World bank dan IMF.

Maka dari itu, HMI Palembang menyatakan mosi tidak percaya terhadap rezim Jokowi-JK, dan menyampaikan 5 sikap. Diantaranya, menolak kenaikan harga BBM bersubsidi dan menuntut pemerintah untuk mengembalikan subsidi BBM.

Kemudian tangkap dan adili setan neoliberalisme dan mafia migas, cabut UU Migas no 22 tahun 2001, nasionalisasi aset-aset migas yang dikuasai oleh kontrak karya besar dan asing.

"Terakhir kita minta pemerintah turunkan harga sembako bagi rakyat Indonesia,"tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved