Demo HTI Diterima Hasbih Asadikin dari Fraksi Golkar

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Arief Basuki Rohekan

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,--Bertepatan dengan hari Pahlawan nasional yang jatuh setiap tanggal 10 November, puluhan massa dari Hizbut Tahrir (HTI) Sumsel, Senin (10/11/2014) memanfaatkan moment tersebut untuk melakukan unjuk rasa menolak rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah pusat.

Dalam aksinya, massa yang mayoritas ibu-ibu, membawa beberapa spanduk bertuliskan tolak kenaikan BBM! Kebikakan Dzalim rezim Neolib, dan tulisan "Hidup sejahtera dibawah Nauangan Khilafah Rasyidah".

Dalam orasi, ketua HTI Sumsel Mahmmud Jamhur menilai rencana kenaikan BBM yang akan dilakukan pemerintah, akan menyengsarakan masyarakat kecil, karena akan berdampak dengan kebutuhan pokok lainnya.

"Kenaikan BBM ini tidak sesuai dengan kompensasi yang ada, karena bisa saja kenaikan menjadikan kerugian besar,"tandas Jamhur.

Dalam aksinya, massa menyampaikan 3 sikap, pertama menolak kenaikan BBM karena kenaikan ini adalah kebijakan Dzalim yang akan menyengsarakan rakyat.

Kedua, dasar kenaikan BBM untuk dikaji lagi karena cenderung ke liberal dan haruslah dengan jalan melalui penerapan syariah islam secara kaffah dalam naungan khilafah rasyidah'ala minhaj an-nubuwah.

"Ketiga, mengingat pemerintah bahwa kenaikan harga BBM ditengah kesulitan hidup seperti sekarang ini, bisa mendorong timbulnya gejolak sosial akibat tekanan ekonomi yang tak tertahankan oleh puluhan juta rakyat miskin,"capnya.

Pihaknya juga meminta tuntutan mereka itu bisa disampaikan ke DPR  dan pemerintah pusat segera.

Aksi sendiri hanya diterima satu dari 74 anggota DPRD Sumsel, yaitu Hasbih Asadikin dari fraksi Golkar