Lapas Merah Mata Krisis Air
Minimnya infrastruktur air bersih, ditambah musim kemarau yang cukup panjang ini, membuat kewalahan pihak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas I
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Kharisma Tri Saputra
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Arief Basuki Rohekan
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Minimnya infrastruktur air bersih, ditambah musim kemarau yang cukup panjang ini, membuat kewalahan pihak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas I Merah Mata, Palembang dalam menyediakan air bersih.
Sebab debit air yang ada di LP tersebut tidak mencukupi dan tidak layak untuk memenuhi kebutuhan para tahanan dan narapidana (napi).
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas I Merah Mata Farid Junaedi mengatakan, pihaknya harus berhemat dalam menggunakan air. Di Lapas tersebut menggunakan air payau untuk menyediakan air bersih, namun tidak mampu mencukupi kebutuhan warga binaan yang mencapai 1.153 orang.
"Kendala disana (LP Merah Mata) airnya payau yang merupakan tanah rawa, sehingga perlu air bersih PDAM dan kita sudah siapkan tempat penampungan sebanyak 2.000 liter, namun pipa nisasinya ke masing-masing kamar belum," kata Farid selepas audensi dengan Gubenur Sumsel Alex Noerdin di Pemprov Sumsel, Senin (29/9/2014).
Menurut Farid, dalam kesempatan tersebut ia menyampaikan ke Gubenur Sumsel, padahal sudah LP kelas I Merah Mata sudah diresmikan sejak lama.
"Meski telah diresmikan, pak Gubenur menanyakan bagaimana? kebetulan air belum mengalir kedalam (LP), ia kaget juga,"terangnya.
Ia mengatakan untuk menutupi kekurangan air tersebut pihaknya mendatangkan air tangki. Setiap hari, terdapat beberapa tangki air/bak penampung yang dipasok untuk kebutuhan Lapas.