PPP Masih Galau, Tetap Gabung Koalisi Merah-Putih Atau Hengkang

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP, M Romahurmuziy mengakui di dalam partai berlambang ka'bah sedang terjadi

KOMPAS.com/Indra Akuntono
Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy 

TRIBUNSUMSEL.COM, BOGOR - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP, M Romahurmuziy mengakui di dalam partai berlambang ka'bah sedang terjadi polemik, menarik diri dari partai koalisi merah putih atau tetap berada di dalamnya.

"Kita menyadari bahwa tarik menarik kepentingan yang berujung pada posisi PPP di dalam koalisi atau pemerintah itu cukup kuat," kata Romy sapaan akrabnya di Cibinong, Bogor, Minggu (17/8/2014).

Oleh karena itu, kata Romy, PPP akan melakukan sterilisasi para kader yang tidak sejalan dengan keputusan partai. Namun, dirinya tidak menjelaskan maksud sterilisasi tersebut.

"Ada keinginan dari sebagaian kader juga yang menginginkan PPP berada di pemerintahan, seperti yang sudah-sudah. Lakukan sterilisasi, sehingga muktamar tetap kembali pada AD/ART yaitu tahun 2015," tuturnya.

Lebih jauh dia mengatakan, bahwa PPP tidak terlalu bermasalah jika memang menjadi partai oposisi, sebab partai yang berusia sudah 41 tahun pernah berada di luar pemerintahan selama 26 tahun.

"Sehingga sebenarnya, PPP berada di oposisi lebih lama dan lebih kuat. Dan bagian kita sebagai tradisi di pemerintah," cetus Romy.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved