pilpres 2014

Tuduhan Prabowo-Hatta soal Pemilu Curang Tak Meyakinkan

Pengamat politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menilai, tuduhan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Mahkamah Konstitusi

TRIBUN/DANY PERMANA
Calon Presiden dan Wakil residen nomor urut 1 Prabowo Subianto - Hatta Rajasa mengikuti sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilhan Umum Presiden di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (6/8/2014). Pasangan Prabowo-Hatta menuntut agar MK membatalkan SK KPU yang menetapkan pasangan nomor urut 2 Joko Widodo - Jusuf Kalla sebagai Presiden terpilih dalam Pilpres 2014. 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA — Pengamat politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menilai, tuduhan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Mahkamah Konstitusi soal adanya pemilu yang curang tidak meyakinkan.

Hal itu, kata dia, terlihat dari saksi-saksi yang tidak memiliki data yang kuat tentang adanya dugaan pelanggaran pemilu yang terstruktur, sistematis, dan masif.

"Selain jumlah kasusnya relatif kecil, kenyataannya, modus dan bukti-bukti atas tuduhan itu juga tidak terlalu meyakinkan," kata Ray di Jakarta, Sabtu (9/8/2014).

Dia mengatakan, dalam kasus di Jawa Timur, saksi yang dihadirkan dalam persidangan belum memuaskan terkait tudingan adanya penggelembungan suara, pemilih yang tak berhak menggunakan hak pilihnya, atau pengerahan massa yang dilakukan oleh aparatur negara.

"Perdebatan yang diharapkan akan membuka berbagai modus kecurangan pilpres tampaknya tak sepenuhnya akan menuai harapan," ucap dia.

Ray pun menyarankan kepada tim Prabowo-Hatta untuk bisa membuktikan lebih lanjut dengan fokus pada adu bukti, bukan adu agitasi.

Selain itu, tim Prabowo-Hatta juga sebaiknya menghadirkan saksi-saksi kredibel yang dapat mengubah asumsi menjadi fakta yang meyakinkan.

"Bila mereka tidak dapat membuktikan adanya kecuarangan pemilu yang terstruktur, sistematis, dan masif di suatu daerah, potensi mereka untuk menang akan makin tipis," ucap Ray.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved