Pilpres 2014

Mochtar Ngabalin: Kita Mendesak Allah SWT Supaya Berpihak ke Prabowo-Hatta

Anggota Tim Sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kembali kedapatan mengumbar kata-kata sarkastik dan menggonjak atau mempermainkan Allah SWT.

youtube.com
Ali Mochtar Ngabalin saat beroasi di Rumah Polonia, Minggu (3/8/2014). Saat berorasi, ia mengajak massa untuk mendesak Allah SWT agar berpihak kepada Prabowo-Hatta 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Anggota Tim Sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kembali kedapatan mengumbar kata-kata sarkastik dan menggonjak atau mempermainkan Allah SWT.

Termutakhir, adalah Ali Mochtar Ngabalin yang kedapatan melontarkan kata-kata tak pantas saat berorasi dalam Halal Bihalal Prabowo-Hatta bersama relawan di Rumah Polonia, Jakarta, Minggu (3/8/2014).

Politikus Partai Golkar tersebut, mengajak seluruh pendukung koalisi Merah Putih mendesak Allah SWT agar mau berpihak kepada Prabowo-Hatta.

"...Niat dan doakan agar perjuangan tim hukum kita tidak berhenti, dan kita mendesak Allah SWT berpihak kepada kebenaran, berpihak kepada prabowo-hatta rajasa. Setuju?" tuturnya berapi-api.

Orasi bermuatan kalimat sarkastik dan mempermainkan tuhan tersebut, terekam dalam video yang diunggah ke laman Youtube.com.

Video tersebut, diunggah oleh akun "Prajanusa" dengan judul "Pidato Mochtar Ngabalin pada Halal Bihalal Prabowo Hatta di Rumah Polonia." Kalimat sarkastik tersebut, persisnya bisa anda dengarkan pada menit 3.43.

Sehari sebelumnya, Rabu (6/8/2014), terdapat pula video di Youtube berisi orasi Ketua DPN Srikandi Gerindra, Nurcahaya Tandang yang menegaskan Prabowo Subianto sebagai titisan Allah SWT.

Orasi yang menghebohkan tersebut, dilakukan Nurcahaya dalam kesempatan yang sama dengan Ngabalin, yakni Halal Bihalal Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, akhir pekan lalu.

"... Bukan cuma jihad nasionalisme, kita tidak hanya mendukung bapak Prabowo tetapi hanya visi besar pak Prabowo sebagai titisan Allah SWT..." ujar Nurcahaya kala itu.

Selain itu, Nurcahaya juga menyebut orang yang memasang spanduk Joko Widodo sebagai presiden merupakan tindakan makar. "Yang memasang spanduk tersebut adalah makar," tutur Nurcahaya.

Nurcahaya juga menyerukan agar pendukung Prabowo-Hatta melakukan peradilan jalanan. "Jangan salah kalau kita melakukan peradilan jalanan. People power," terang Nurcahaya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved