Luis Suarez Butuh Psikiater Bukan Sanksi

Presiden Uruguay Jose Mujica angkat bicara soal Luis Suarez. Menurut Mujica, striker berusia 27 tahun tersebut membutuhkan bantuan dari psikiater,

independent.co.uk
Striker Timnas Uruguay Luis Suarez uisai insiden pengigitan terhadap bek italia Chiellini. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Presiden Uruguay Jose Mujica angkat bicara soal Luis Suarez. Menurut Mujica, striker berusia 27 tahun tersebut membutuhkan bantuan dari psikiater, bukan sanksi berat seperti diberikan FIFA.

Suarez baru saja menyelesaikan proses kepindahannya dari Liverpool ke Barcelona. Tapi, dia tidak bisa langsung memperkuat Barca karena masih dalam masa hukuman FIFA.

Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA menghukum Suarez dengan larangan bermain sembilan pertandingan plus empat bulan. Hukuman tersebut lantaran Suarez menggigit bek Italia Giorgio Chiellini pada pertandingan penyisihan Grup D Piala Dunia 2014, bulan lalu.

Mujica melontarkan kritik pedas kepada FIFA atas perlakuan mereka terhadap Suarez. Menurut orang nomor satu di Uruguay ini, penyelesaian masalahnya tidak bisa hanya diselesaikan oleh larangan bermain.

Suarez, kata Mujica, lebih membutuhkan bimbingan seorang psikiater. "Dia (Suarez) datang dari latar belakang keluarga yang tidak mampu dan kepintarannya ada di kakinya," ujar Mujica sebagaimana dilansir Football-Espana.net.

"Akan lebih baik untuk membawanya ke rumah sakit dan ketika di sana, menemui seorang psikiater," tambah Mujica.

Mujica mengakui, dia tidak mempermasalahkan sanksi di dunia olahraga. Menurut dia, itu (sanksi) adalah sah dan wajar.

"Apa yang saya permasalahkan adalah bahwa ada hal-hal tertentu yang seharusnya tidak dikaitkan dengan sanksi," tegasnya.

"Fakta bahwa dia tidak bisa pergi ke lapangan sepak bola manapun, serta ia yang tidak bisa bersama rekan-rekannya di tim nasional, dia tidak boleh ke stadion atau pun mendukung sebuah kegiatan amal yang terkait dengan sepak bola, itu gila!" tandas Mujica lagi.

Bahkan, lanjut Mujica, sebuah pemerintahan pun tidak bisa melarang seseorang untuk memasuki sebuah stadion sepak bola, terkecuali mendapat larangan dari hakim.

"Lalu, FIFA datang dan mengatakan bahwa dia (Suarez) tidak bisa melakukan kegiatan yang berkaitan dengan sepak bola selama empat bulan... bahkan tanpa melalui pengadilan hukum ," imbuh Mujica.

FIFA, kata Mujica, memiliki mentalitas sebagai orangtua. "Mereka ingin tampil seolah-olah mereka sedang belajar dari kesalahan-kesalahan mereka, tetapi tidak pernah dilakukan," ucapnya.

"Satu-satunya yang mereka hasilkan adalah kebencian dan dendam. Apa yang dibutuhkan pemain ini adalah seseorang yang memberinya uluran tangan," ujarnya.

"Sekarang kita akan bisa melihat (Suarez) bermain bersama Neymar dan (Lionel)Messi. Kita tidak tahu kapan itu akan terjadi, berat," katanya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved