Citizen Journalism
Kurangnya tenaga pustakawan
bila sebuah organisasi jika dikelolah oleh tenaga yang bukan ahlinya akan menyebabkan kurang optimalnya fungsi dari organisasi tersebut.
TRIBUNSUMSEL.COM - Banyak organisasi yang tidak dapat mencapai tujuan dan fungsi organisasi hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah sarana prasarana, dana, dan SDM yang merupakan faktor yang sangat penting yang merupakan sebagai mesin penggerak sebuah organisasi, yang mana jika mesin penggerak itu berjalan sesuai dengan tujuan organisasi tersebut, maka fungsi dan tujuan organisasi tersebut akan terealisasi sesuai dengan rencana sebuah organisasi tersebut.
Dan bila sebuah organisasi jika dikelolah oleh tenaga yang bukan ahlinya akan menyebabkan kurang optimalnya fungsi dari organisasi tersebut. Untuk menciptakan organisasi yang optimal banyak aspek-aspek yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi. Salah satunya adalah SDM ataupun tenaga kerja.
Sebuah perpustakaan juga memiliki tenaga kerja yang ahli dalam bidang perpustakaan yang biasanya disebut pustakawan, tapi di banyak daerah yang mengelolah sebuah perpustakaan adalah bukan tenaga ahli, jadi hal tersebut membuat kurang optimalnya fungsi perpustakaan.
Bahkan sudah jadi rahasia umum bahwa perpustakaan adalah tempat pembuangan para pegawai negeri yang bermasalah, dan biasanya di setiap perpustakaan sekolah yang mana guru bahasa indonesia menjadi pengelolah perpustakaan sekolah tersebut, apakah guru tersebut memang memiliki latar belakang tentang mengelolah perpustakaan ???
Tentu belum tentu, karena perpustakaan itu sendiri memiliki sebuah ilmunya tersendiri, kita sudah ketahui bahwa di perguruan tinggi yang menyediakan jurusan ilmu perpustakaan, yang mana jurusan ini mempersiapkan para pustakawan muda yang akan siap dalam mengolah sebuah perpustakaan. Perpustakaan dikelolah oleh pegawai bermasalah dan guru yang tidak memiliki latar belakang ilmu perpustakaan ???
Hal ini tidak boleh terjadi terus-menerus karena fungsi perpustakaan sebagai pusat informasi akan tidak berjalan dengan baik dan efisien, bahkan jika hal ini terus berjalan maka paradigma perpustakaan sebagai tempat pembuangan para pegawai yang bermasalah akan terus terjadi.
Kurangnya tenaga ahli dalam bidang perpustakaan yang biasanya di sebut pustakawan, akan sangat terasa terhadap perpustakaan yang dikelolah oleh bukan tenaga ahli perpustakaan, baik dari segi pelayanannya, dan lain-lain. Hal yang saat ini banyak terjadi adalah bahwa yang mengelolah perpustakaan adalah bukan tenaga ahlinya yang mana hal tersebut akan membuat kurang optimalnya pelayanan perpustakaan, bahkan akan cenderung membuat citra perpustakaan semakin buruk di masyarakat, tetapi hal ini tidak akan terjadi di perpustakaan yang dikelolah secara profesional, karena hampir pasti semua yang akan mengelolah perpustakaan adalah seorang tenaga ahli perpustakaan.
Kejadian kurangnya tenaga pustakawan ini menurut saya banyak terjadi di daerah-daerah karena kurangnya kesadaran dari pemerintah daerah tersebut, maupun pihak-pihak yang kurang peka terhadap pentingnya sebuah perpustakaan bagi dunia pendidikan, hal ini harus di perhatikan oleh pemerintah bahwa sesungguhnya perpustakaan adalah pusat sumber informasi yang mana jika dikelolah oleh tenaga yang ahli dalam bidang perpustakaan akan menghasilkan sebuah perpustakaan yang bermanfaat bagi seluruh kalangan masyarakat, baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, para peneliti, dan juga masyarakat umum.
Kurangnya tenaga pustakawan di daerah ini bisa di atasi oleh pemerintah daerah tersebut dengan cara melakukan pelatihan khusus tentang pengelolaan perpustakaan kepada tenaga-tenaga yang mengelolah perpustakaannya, ataupun dengab cara lain yaitu merekrut sarjana ilmu perpustakaan yang pasti sudah kompeten dalam bidang perpustakaan.
Jika semua perpustakaan sudah dikelolah oleh pustakawan pasti fungsi dan tujuan perpustakaan akan cepat tercapai dan akan menjadikan perpustakaan pusat informasi yang akan menjadi tempat favorit bagi kalangan pelajar, mahasiswa, peneliti juga kalangan masyarakat umum yang haus akan informasi.
Dan anggapan masyarakat umum yang menganggap perpustakaan adalah hanyalah sebuah tempat pembuangan para pegawai negeri yang bermasalah dan sebagai tempat tumpukan-tumpukan buku-buku yang banyak dan berdebu akan pasti perlahan-lahan hilang karena pengelolahan perpustakaan dilakukan oleh tenaga ahli yang berkompeten dalan bidang perpustakaan.
Kita sebagai calon pustakawan akan mengolah perpustakaan dimasa yang akan datang di harapkan bisa menghilangkan paradigma perpustakaan yang tidak baik di mata masyarakat dan menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang nyaman, enak dalam mencari informasi yang selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
Penulis : Erlin Kurniati
Mahasiswi Jurusan Ilmu Perpustakaan, IAIN Raden Fatah Palembang