MIMBAR JUMAT

Makna Isra Mikraj Harus Diimplikasikan dalam Kehidupan

Dengan mengimani Isra Mikraj, maka keyakinan akan adanya akhirat, surga, dan neraka seharusnya semakin tebal.

"Pemahaman dan penghayatan atas peristiwa Isra Mikraj yang meningkatkan keimanan dan keyakinan kepada kebesaran dan kemahakuasaan Allah SWT serta kehidupan akhirat sesungguhnya berimplikasi langsung kepada sikap dan perilaku sehari-hari seorang Mukmin"



DALAM
Isra Mikraj nabi SAW naik sampai ke langit ke-tujuh dan bahkan sampai ke Sidratul Muntaha, tidak hanya ruh beliau saja, tetapi banyak ulama yang menyatakan beliau melakukannya dengan ruh dan jasad sekaligus. Nabi SAW bahkan langsung bertemu dengan Allah SWT untuk mendapatkan perintah sholat lima waktu secara langsung dari-Nya. Ini membuktikan bahwa Allah SWT itu benar-benar ada dan nyata karena Nabi SAW melihat dengan mata kepala sendiri.

Jika peristiwa di atas didekati secara imani jelas bahwa seorang Mukmin tidak akan pernah meragukan sedikitpun adanya Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, satu-satunya Tuhan yang Maha Mencipta, wajib diibadahi, Maha memelihara, dengan segala sifat dan asma-Nya.

Keyakinan kepada Akhirat

Isra Mikraj jika dihayati dengan benar juga mampu meningkatkan keyakinan kita akan adanya kebahagiaan dan kesengsaraan di akhirat. Nabi SAW melalui Isra Mikraj membuktikan langsung adanya akhirat, hidup sesudah mati, dan kenikmatan surga dan siksa neraka. Dalam perjalanan Iisra’, misalnya, Nabi SAW diperlihatkan siksaan terhadap para pemakan harta anak yatim secara zhalim. Mereka memiliki bibir seperti bibir onta, mulut-mulut mereka dilempari dengan sepotong api dari neraka seperti batu sebesar genggaman tangan, lalu keluar dari dubur-dubur mereka. Beliau juga melihat siksaan untuk para pemakan riba yang memiliki perut-perut yang buncit dan tidak mampu lagi beranjak dari tempat mereka, lalu dilintasi oleh keluarga Fir’aun saat disodorkan ke neraka lalu mereka diinjak-injak.

Dalam mikraj misalnya beliau melihat empat buah sungai di surga; dua nampak dan dua lagi tersembunyi. Dua sungai yang nampak ini adalah sungai Nil dan Eufrat, yakni unsur keduanya. Sedangkan yang tidak nampak adalah dua sungai di surga. Beliau melihat malaikat Mâlik, penjaga neraka yang perawakannya tidak pernah tertawa, di wajahnya tidak terpancar kegembiraan dan keceriaan. Beliau juga melihat surga dan neraka.

Dengan mengimani Isra Mikraj, maka keyakinan akan adanya akhirat, surga, dan neraka seharusnya semakin tebal, karena informasi tentang itu tidak hanya tersurat dalam Alquran, tetapi secara kasat mata disaksikan oleh Rasulullah dalam perjalanan Isra Mikrajnya.

Implikasi dalam Kehidupan Praktis

Pemahaman dan penghayatan atas peristiwa Isra Mikraj yang meningkatkan keimanan dan keyakinan kepada kebesaran dan kemahakuasaan Allah SWT serta kehidupan akhirat sesungguhnya berimplikasi langsung kepada sikap dan perilaku sehari-hari seorang Mukmin. Ia akan menjalani hidup ini dengan sikap hati-hati, berusaha senantiasa dalam ketaatan kepada-Nya, menjauhi perbuatan-perbuatan yang dilarang-Nya karena ia yakin bahwa Allah SWT itu benar-benar ada, Maha mengetahui, maha hisab, akhirat benar-benar nyata, nikmat dan siksa di akhirat sungguh-sungguh benar adanya, termasuk malaikat, surga dan neraka benar-benar ada dan disaksikan oleh nabi SAW dengan mata kepalanya. Maka tidak ada pilihan lain bagi seorang Mukmin kecuali menjalani hidup ini secara lurus, bertakwa kepada-Nya (menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya) dalam semua aspek kehidupan. Wallaahu a’lamu bi muraadihi.


Ditulis oleh :

Ismail Sukardi
Dosen IAIN Raden Fatah Palembang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved