Ibadah Haji

Raih Haji Mabrur di Arafah

Puncak ibadah haji berlangsung Kamis (25/10) atau 9 Zulhijah 1433 H. Sekitar tiga juta umat Islam dari berbagai penjuru dunia berkumpul di ...

zoom-inlihat foto Raih Haji Mabrur di Arafah
AFP PHOTO/FAYEZ NURELDINE
DOA - Jemaah haji berdoa di Gunung Arafat, dekat kota suci Mekkah, menjelang ritual haji utama, Kamis (25/10/2012. Kerumunan besar jemaah haji semua berpakaian putih, berkumpul dari pagi untuk melaksanakan wukuf Pelaksanaan wukuf pada 9 Dzulhijjah, dimulai setelah zawal (tergelincir matahari) sampai terbit fajar pada 10 Dzulhijjah.
MEKKAH, TRIBUN--Puncak ibadah haji berlangsung Kamis (25/10) atau 9 Zulhijah 1433 H. Sekitar tiga juta umat Islam dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf, termasuk 211.000 jemaah haji Indonesia yang terdiri atas 194.000 haji reguler dan 17.000 haji khusus atau plus.

Pada Kamis kemarin atau 9 Zulhijah, kegiatan dimulai dengan shalat Subuh berjemaah yang dilanjutkan dengan bimbingan dan konsultasi manasik haji. Setelah itu, acara wukuf dimulai sekitar pukul 11.50 WAS dengan pembacaan ayat suci Al-Qur`an yang berlanjut dengan sambutan Dubes RI untuk Arab Saudi Gatot Abdullah Mansyur serta Amirul Haj/Menag Suryadharma Ali.

Acara itu berlangsung di tenda Misi Haji Indonesia yang akan didiami Amirul Haj, petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), serta tim pengawasan dan pengendalian.

Setelah puncak wukuf, seluruh jemaah diimbau banyak beribadah berupa shalat, berdoa, dan berzikir untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
"Setelah itu, sekitar pukul 18.00 WAS dilakukan persiapan menuju Muzdalifah," kata Anggito.

Khutbah Wukuf bagi jemaah haji Indonesia disampaikan oleh KH Hasyim Muzadi, Wakil Ketua Amirul Haj Indonesia yang juga Ketua Umum PBNU pukul 12.05 waktu Arab Saudi (16.05 WIB) pada 9 Dzulhijjah 1433 H atau Kamis 25 Oktober 2012 M.
Selanjutnya, prosesi haji melakukan mabit akan berlangsung di Muzdalifah dan lempar jumrah di Mina, serta kembali ke Kota Mekkah untuk melakukan tawaf dan sai di Masjidil Haram.

Di Padang Arafah, umat dari berbagai belahan dunia melaksanakan wukuf yang merupakan inti ibadah haji. Ibadah berupa berdiam diri selama sehari sambil berdoa di padang luas, di bagian timur luar kota Mekah, pada tanggal 9 Dzulhijjah penanggalan Hijriah tersebut, merupakan keharusan. Jika tidak, maka ibadah haji seseorang tidak sah.
Wukuf di Arafah cerminan puncak penyempurnaan haji, sebab di Arafah itulah Rasulullah menyampaikan khutbahnya yang terkenal dengan khutbah wada atau khutbah perpisahan. Tidak lama setelah menyampaikan khutbah di Arafah, Nabi Muhammad SAW pun wafat.
Puasa Arafah, yang dilaksanakan kemarin bersamaan dengan wukufnya umat di Padang Arafah, merupakan kesempatan bagi yang tidak sedang berhaji meraih pahala amat besar. Shalat Idul Adha, pada Hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijah 1433 yang bersamaan dengan Jumat (26/10) hari ini, merupakan peluang besar pula. Apalagi jika diikuti dengan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban.
Pesan Amirul Haj

Amirul Haj Indonesia, Suryadharma Ali, mengatakan, kemabruran seorang jamaah haji dapat dilihat dari dua dimensi: hablum minallah dan hablum minannas. "Dalam kontek hablum minallah, kemabruran seorang haji tercermin dari meningkatnya keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT sekembalinya dari menjalankan ibadah haji," ujar Suryadharma dalam sambutan pada puncak wukuf di Padang Arafah, Kamis (25/10) siang WAS.

Sedangkan dalam kontek hablum minannas, tutur Amirul Haj, kemabruran tercermin dari semakin meningkatnya kesalehan sosial. "Kita semua dapat meningkatkan amal nyata yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang ada di sekitar kita, dengan demikian para jamaah haji akan menjadi lentera dalam masyarakat."

Amirul Haj berharap setiap jemaah haji mampu memberikan keteladanan dan pencerahan bagi 10 orang yang ada di sekitarnya. "Maka setiap tahun sebanyak 2 juta orang akan tercerahkan. Sehingga apa yang digambarkan dalam Al-qur’an Baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur akan cepat terwujud," tutur Suryadharma.

Suryadharma mengajak semua jamaah haji untuk memanfaatkan momentum dan waktu wukuf dengan memperbanyak dzikir, berdo’a dan bermunajat kepada Allah SWT untuk kebaikan diri sendiri, keluarga dan bangsa Indonesia tercinta.

Sementara itu, Haji Upen dan Hajah Rosita yang tergabung dalam KBIH Al Hikmah Palembang menitipkan salam untuk keluarga tercinta di Sritanjung, Ogan Ilir. Kepada Tribun melalui pesan pendek, Haji Upen mengabarkan mereka sudah berada di Padang Arafah. Jam 13.00 waktu setempat mereka akan menjalani wukuf.

Cuaca di Mekkah dikabarkan sangat panas. Untunglah hari Minggu sempat hujan lebat sehingga bisa mendinginkan tanah yang gersang di Mekkah.

Haji Upen, yang pertama kali berhaji tahun 2007, mengabarkan pula kepada anak, cucu, dan keluarga besarnya di kampung bahwa setelah wukuf mereka akan melontar jumrah.
"Kami mohon doanya supaya semua lancar,"kata Haji Upen melalui pesan singkatnya. (rol/wen)
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved