TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Siapa yang tidak kenal dengan nama Abah Toyib yang merupakan tokoh masyarakat Palembang dan juga seorang jawara di Palembang.
Paguyuban Masyarakat Palembang Bersatu (PMPB) sempat menjadi organisasi besar di Kota Palembang dengan jumlah anggota puluhan ribu.
• Abah Toyib Jawara Palembang, Jangan Coba-coba Minta Bantuannya Jika Terjerat Ini
• Nomat Hari Senin Sampai Dipalak di Tempat Ding Dong, Kenangan di Lantai 7 IP
• Mengenal Sosok H Halim, Orang Kaya di Sumsel Sering Dikunjungi Presiden dan Banyak Tokoh Nasional
• Cerita Sosok H Halim Orang Kaya Palembang, Ustaz Abdul Somad Bahkan Mengaguminya
Orang pun keder saat mendengar nama Abah Toyib.
Tribunsumsel.com, berkesempatan mewawancarai pemilik nama asli HM Thoyib Akib ini di rumahnya yang berada di Kelurahan 15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang.
Di usia yang sudah 72 tahun, Abah Toyib terlihat masih sangat sehat dan gagah.
Terlebih, ketika ditemui Tribun Sumsel, ia baru saja pulang melayat di dua rumah warga yang meninggal.
Abah, berjalan kaki ke dua rumah warga untuk melayat. Saat pulang, Abah juga berjalan kaki.
Sesepuh Palembang ini, tak sungkan menyalami orang yang menegurnya dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.
Ketika ditanya mengenai kegiatan saat ini, kakek dengan 24 cucu ini mengungkapkan kegiatannya sekarang hanya menerima gaji dari 10 perusahaan besar.
Ia ditunjuk sebagai penasehat di 10 perusahaan tersebut.
Selain itu, ia juga menekuni bisnis jual beli tanah secara resmi dan legal.
Baca berita ringan Khas Palembang:
• Kisah Legenda Makan Tigo Ngaku Dua, Begini Reaksi Warga Palembang, Ungkap Modus yang Dipakai
• Makan Tigo Ngaku Duo, Ini Perjuangan Sumardi 27 Tahun Jualan Pempek Sepeda Nafkahi Istri dan 4 Anak
• Omongan Mamang Gelantum Viral, Mari Membedah Kalimat Gelantum Ujinya dan Teka-teka Tatakannya
Ketika disinggung mengenai nama besarnya di Palembang, Abah Toyib mengungkapkan itu bukanlah apa-apa.
Namanya bisa besar, hanya karena ia selalu bersosialisasi dengan masyarakat. Dari seringnya bersosialisasi namanya terangkat dengan sendirinya hingga banyak dikenal orang.
"Nama itu tidak ada apa-apanya, semuanya dari organisasi dan terus dikenal orang banyak. Mulai dari ikut Kosgoro tahun 1980, AMPI sampai tahun 1985. Jadi Ketua Pemuda Pancasila SU 1 sampai dipercayai menjadi ketua Pemuda Pancasila sampai tahun 2000. Lalu, mendirikan PMPB tahun 2000 dan langsung ketua umum," ungkapnya.
Usai menjadi ketua PMPB, ia mengundurkan diri dan menjadi dewan penasehat.