Berita Pagaralam
Harga dan Mutu Kopi Lebih Baik, Petani Kopi di Pagaralam Diminta Panen Sistem Petik Merah
TRIBUNSUMSEL.COM, PAGARALAM-Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam memberikan perhatian besar kepada petani kopi
TRIBUNSUMSEL.COM, PAGARALAM-Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam memberikan perhatian besar kepada petani kopi.
Pemkot Pagaralam juga meluncurkan program 1 juta stek kopi per tahun.
Program ini bertujuan agar hasil panen kopi di Pagaralam bisa meningkat.
Bahkan dikabarkan dengan sistem stek petani tidak lagi harus menunggu satu tahun sekali untuk panen.
Petani bisa panen setiap minggu jika telah memberlakukan sistem stek.
Namun syaratnya petani hanya melakukan sistem panen petik merah.
• 6 Kabupaten di Sumsel Mulai Dilanda Kekeringan, Waspada Suhu Bisa Mencapai 37 Derajat Celcius
Sistem panen ini dinilai lebih menguntungkan petani, karena harga jual baik masih kondisi basah dan sudah diolah menjadi biji kopi lebih tinggi dari sistem biasa.
Walikota Pagaralam, Alpian Maskoni mengatakan, pemerintah akan terus menggencarkan sosialisasi sistem panen petik merah tersebut.
Pasalnya hal ini dinilai akan meningkatkan kesejahteraan petani.
"Dengan sistem petik merah ini mutu biji kopi akan semakin baik. Dan kualitas kopi dari hasil petik merah juga lebih banyak digemari oleh konsumen," ujarnya.
Selian itu harga jual juga semakin tinggi. Jika biji kopi yang menggunakan sistem petik seperti saat ini yaitu petik merah dan hijau bersamaan harga jual hanya Rp18.000 perkilogram maka dengan sistem petik merah bisa mencapai harga Rp50.000 perlilogram.
"Harganya jauh lebih tinggi jika panen petik merah. Selain itu memang kualitas kopinya akan lebih baik," katanya.
• Masuk Dunia Kerja Konstruksi Tidak Cukup Punya Ijazah, Harus Dibekali Sertifikasi Keahlian
Saat ini sudah cukup banyak petani yang melakukan sistem petik merah dan mulai merasakan dampak keuntungan.
Hal inilah yang dilirik Pemkot Pagaralam.
Salah satu petani Kopi, Totok mengatakan, sebagai petani siap melalukan sistem petik merah yang disarankan Pemkot. Namun petani meminta Pemkot menyiapkan pasar dari hasil panen tersebut.
• Posisi Dirut PD Pasar Dilelang, PAD dari PD Pasar Hanya Rp 50 Juta
"Jika ada yang akan membali kami siap saja. Khawatirnya kita sudah menggunakan sistem ini namun tidak ada pasarnya juga percuma saja. Siapkan dulu pemasarannya baru kami siap lakukan sistem petik merahnya," katanya. (SP/ Wawan Septiawan)