Bayi Asyila Derita Hidrosepalus, Setiap Malam Ia Menangis dan Butuh Uluran Tangan
Asyila bayi berusia lima bulan asal Desa Lubuk Tua, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas saat ini tengah berjuang melawan penyakit hidrosepal
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Asyila bayi berusia lima bulan asal Desa Lubuk Tua, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas saat ini tengah berjuang melawan penyakit hidrosepalus yang dideritanya.
Asyila menderita penyakit hidrosepalus sejak tiga bulan terakhir, bahkan akibat penyakit yang dideritanya lingkar kepala bayi malang ini sudah mencapai 50 Cm.
Rian kerabat Asyila mengatakan, jika Asyila merupakan anak yatim yang tinggal bersama nenek dan kakeknya, ibunya meninggal dunia saat melahirkan.
"Sebelum tinggal bersama neneknya. Asyila 40 hari menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Jakarta," ungkapnya pada Tribunsumsel.com, (20/6/2019).
Rian menuturkan, Asyila lahir di Jakarta 19 Januari 2019 lalu, sejak ibunya meninggal karena ayah Asyila bekerja, ia hidup bersama neneknya di Desa Lubuk Tua.
"Namun sekitar tiga bulan Asyila mengalami sakit. Awalnya ia menderita bintik-bintik merah neneknya menyangka kena keringat malam dan hanya diobati di Puskesmas dengan alakadarnya," terangnya.
Lama-lama lingkar kepala Asyila makin membesar dan setiap malam Asyila meringis kesakitan, akhirnya dengan keterbatasan biaya pihak keluarganya membawanya ke Rumah Sakit dr Sobirin Musi Rawas.
Namun sayang, peralatan rumah sakit ini tidak cukup untuk melakukan tindakan lebih tinggi untuk menyembuhkannya, sehingga harus di rujuk ke rumah sakit di Palembang yang memiliki peralatan memadai.
Pihak RS DR Sobirin merujuk Asyila ke Palembang untuk berobat, namun kendalanya adalah keluarga ini tidak memiliki biaya dan tidak memiliki BPJS/KIS, dan pemerintahpun belum ada program bantuan.
“Surat keterangan tidak mampu dari kades sudah ada, untuk ngurus buat KIS Dinsos (BPJS PBI), dan dapatlah rekomendasi untuk ngurus ke RS dan ke BPJS, kami bawaklah ke RS dilayani dengan baik karena hidrosepalus harus dirujuk ke palembang,” tambah Rian.
Jika dirujuk ke Palembang maka harus ada kartu KIS agar tidak membutuhkan uang yang banyak, dan pihak keluarga langsung ke kantor Tugumulyo. Namun, kartu KIS baru bisa digunakan paling cepat satu bulan.
”Kami koordinasi dengan Dinsos Musi Rawas. Kata orang Dinsos memang dengan BPJS sekarang harus satu bulan. Kami Disarankan oleh Dinsos untuk tanya di Dinkes, dan saya koordinasi dengan orang dinkes katanya tidak ada dana untuk kasus ini, mereka malah bertanya ngapa BPJS nyo biso 1 bulan,” paparnya.
Kondisi Asyila saat ini semakin parah dan harus segera ditangani. Karena tidak punya solusi pihak keluarga pun sudah membawanya pulang ke Desa Lubuk Tua sembari berharap ada uluran tangan dari donatur. Dan menunggu BPJS Asyila bisa digunakan.
“Dari desa ke dinsos tidak ada kendala, dari dinsos ke RS sobirin langsung acc Dinsos., kasih rekomendasi dari dinsos ke sobirin ( lancar), dari dinsos ke BPJS,nah ada aturan baru tunggu 1 bulan dulu,” terangnya.