Berita Gubernur Sumsel
Melayat ke Rois Syuriah PWNU Sumsel KH Dimyathi Dahlan, Herman Deru Merasa Kehilangan Sosok Guru
TRIBUNSUMSEL.COM, OKUTIMUR-Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menghadiri yasinan Almarhun KH Dimyathi Dahlan, Sabtu (6/4).
TRIBUNSUMSEL.COM, OKUTIMUR-Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menghadiri yasinan Almarhun KH Dimyathi Dahlan, Sabtu (6/4/2019).
Almarhun KH Dimyathi Dahlan merupakan Rois Syuriah PWNU Sumsel dan pengasuh Pondok Pesantren Al- Falah di Desa Sumber Mulyo Kecamatan Buay Madang Kabupaten OKU Timur.
Gubernur Sumsel Herman Deru dalam sambutannya mengaku terkejut ketika diperjalanan mendapat kabar wafatnya Alm KH Dimyathi Dahlan.
Deru merasakan sangat kehilangan tokoh kharismatik serta guru pembimbing baginya dan bagi masyarakat Provinsi Sumsel.
“Artinya kehilangan itu bukan Saya sendiri yang merasakan tapi kita semua, kita sebagai warga NU dan Saya juga sekaligus ketua ISNU, mengajak semua untuk bersama-sama menguatkan hati agar sepeninggal beliau NU tetap solid dan bersatu bahwa kita ini adalah ormas yang terbesar di Indonesia bahkan dunia,”ungkapnya
Ia berharap, sepeninggalan KH Dimyathi, Ponpes dan silaturahmi yang Ia bangun selama ini tetap terjaga seperti sediakala.
Khususnyan Ponpes Al Falah yang tentu harus ada berkesinambungan.
Sedangkan untuk keluarga, teman, sahabat, kerabat yang ditinggalkan, lanjut Herman Deru agar dapat lebih ikhlas dan jangan berlarut dalam kesedihan.
“Jangan sampai nanti karena abah wafat kegiatan belajar dan mengajar terganggu. Insyaa Allah sudah cukup bekal abah menghadap sang ilahi. Saya minta apa yang sering didengungkan abah mengenai silaturahmi jangan sampai putus."
"Pesantren ini harus tetap dijaga bahkan kalau bisa Pondok pesantren ini berkegiatan yang lebih dari apa yang dilakukan abah,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama pula Mantan Bupati OKU Timur dua periode ini mengimbau keluarga besar dari KH Dimyathi Dahlan untuk tidak segan-segan menghubungi teman-teman abah, karena kalau tidak hal tersebut merupakan cikal dan bakal putusnya silaturahmi.
“Tugas kalian tidak segan-segan untuk mencari saudara-saudara abah, teman, sahabat dan kerabat abah. Kalau kalian tidakmencoba mencari itu maka inilah cikal bakal putusnya silaturahmi,” pungkasnya.
Sementara putra dari almarhum yakni Muhammad Qoiduzzuhad mengucapkan terimakasih atas perhatian Gubernur Sumsel di tengah-tengah kesibukannya sebagai kepala daerah, masih menyempatkan hadir
Diakatakannya, KH. Dimyathi Dahlan menghembuskan nafas terakhirnya pada siang hari Jum’at pukul 09.15 menit di Semarang.
Kesehatan KH Dimyathi Dahlan memang sejak lima tahun terakhir menghidap penyakit jantung hipertensi.
“Ribuan terimakasih atas kedatangan Bapak Gubernur di pesantren Al-falah, bapak meninggal itu setelah sakit yang agak lama sekitar 5 tahun,” katanya. (rel)