Liputan Investigasi

INVESTIGASI: Bayar Rp 500 Juta Jamin Duduk Jadi Dewan, Makelar Money Politic Berkedok Konsultan

Para Calon Legislatif (Caleg) pemula jadi sasaran empuk jasa makelar money politic berkedok konsultan politik.

Editor: Prawira Maulana
PRAWIRA MAULANA/TRIBUNSUMSEL.COM
Tribunsumsel.com mengadakan FGD liputan investigasi makelar politic berkedok konsultan di Graha Tribun, Senin (25/3). FGD dihadiri perwakilan KPU, Bawaslu, Polda Sumsel dan jurnalis penginvestigasi. 

- Investigasi Makelar Money Politik Berkedok Konsultan

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Para Calon Legislatif (Caleg) pemula jadi sasaran empuk jasa makelar money politic berkedok konsultan politik.

Dengan tarif dari Rp 400 sampai Rp 500 Juta, makelar money politic menjanjikan sang caleg pasti duduk di kursi dewan.

Tim investigasi Tribun Sumsel melakukan under cover.

Menyamar dengan mendampingi soerang tim sukses caleg dan berhasil bertemu si makelar. Kami Juga mendapatkan dokumen kontrak yang janggal dan diduga kuat modus penipuan. (Baca Tulisan: Kontrak Janggal Konsultan Abal-abal)

N, makelar politik uang ini mengaku sebagai konsultan politik. N mengaku sudah punya beberapa klien yang rata-rata caleg di daerah.

“Ada Musi Banyuasin dan Banyuasin,” kata N, awal Maret lalu saat pertemuan di Palembang.

Meski mengaku sebagai konsultan politik, program kerja yang dijelaskan untuk pemenangan kliennya bukan cara kerja mesin politik wajar. Tak ada tahap kampanye atau membangun elektabilitas.

Dengan sangat sederhana N menjelaskan semuanya bertumpu pada mobilisasi suara dengan membayar si pencoblos.

“Kami janjikan tiap TPS dapat 7 sampai 10 suara. Kami mencari semua saksi di TPS untuk dijadikan koordinator TPS. Saksi itulah nantinya yang bergerak mencari suara dari TPS itu dengan membayar Rp 100 ribu tiap suara,” katanya.

N lalu merinci dan mengilkustrasikannya. "Setiap TPS, kami hanya mengambil suara maksimal 10 suara. Jadi, setiap TPS bila 10 suara saja dengan total 500 TPS bisa mendapatkan 5.000 suara. Dengan tingkat ke-erroran 20 sampai 30 persen. Artinya, suara yang masuk bisa 3.500 suara dan itu bisa membuat caleg sudah bisa duduk tenan," katanya berpromosi. Tarif yang dipatok N mulai Rp 350 juta samppai Rp 500 juta.

Di awal, mereka akan bergerak dengan mengerahkan tim untuk mencari saksi-saksi yang ditunjuk di TPS berdasarkan perintah partai. Dari saksi inilah, mereka bergerak mencari suara bagi sang caleg. Saksi bertugas menyakinkan pemilih untuk mencoblos salah satu caleg dengan imbalan uang pastinya.

Investigasi Perdagangan Gelap Formalin di Palembang, Pengawet Makanan dari Pembersih Kandang Ayam

INVESTIGASI: Marak Infus Pemutih Online di Dalam Mobil, Penjual Jasa Mengaku Paramedis

"Sasarannya pasti langsung ke pemilih, caranya ngeboom (beri uang) beberapa jam sebelum pemilihan. Namun, kami tidak terjun langsung melainkan melalui saksi yang ada di TPS tersebut untuk mendatangi warga untuk mengeboom," ujar N.

Makelar ini, bergerak sesuai dengan dapil caleg yang memanfaatkan jasa mereka. Di dapil tempat caleg berkompetisi, konsultan ini akan melakukan pendataan jumlah TPS yang memungkinkan bisa mendapatkan suara yang mutlak. Setidaknya, konsultan dan timnya akan menyiapkan 500 TPS bagi sang caleg untuk bisa mendapatkan suara di setiap TPS.

N melanjutkan. Perjalanan juga belum usai untuk langsung mengantarkan si caleg duduk di kursi parlemen. Karena, suara yang diperoleh juga harus diamankan agar tidak diganggu. Pengamanan suara caleg yang sudah diperoleh dari 500 TPS tersebut, nantinya harus dilakukan pengawalan dengan ketat agar suara tidak hilang.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved