Imbas Kenaikan Tarif Kargo, Akhir Maret Tarif Jasa Pengiriman Bakal Naik 10-15 Persen

Sekretaris Jendral Asperindo Sumsel, Haris Djumadi mengatakan, sebenarnya ekspedisi masih rugi meski bakal menaikkan tarif baru

Penulis: Hartati |
HARTATI/TRIBUNSUMSEL.COM
Foto Ilustrasi : layanan kargo di terminal kargo Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Hartati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Melonjaknya tarif kargo pesawat sejak tahun lalu memaksa Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (ASPERINDO) Sumatera Selatan (Sumsel) bakal kembali menaikkan tarif pengiriman.

Rencananya akhir Maret ini tarif pengiriman akan kembali naik 10-15 persen dari tarif yang ditetapkan saat ini.

Asperindo saat ini membandrol tarif pengiriman Rp 19 ribu per kilo, jika naik maka tarif akan berkisar Rp 23-25 ribu per kilo.

Sekretaris Jendral Asperindo Sumsel, Haris Djumadi mengatakan, sebenarnya ekspedisi masih rugi meski bakal menaikkan tarif baru karena maskapai naiknya lebih banyak dan mendadak.

Pemkot Prabumulih: Rumah Penerima PKH Bakal Ditulis Ini Rumah Warga Miskin

Prediksi MotoGP 2019 di Sirkuit Losail Qatar, Valentino Rossi Sepakat Balapan Malam Tidak Ideal

Sepanjang 2018 maskapai lima kali menaikkan tarif kargo. Sementara itu hingga Maret, maskapai sudah tiga kali menaikkan tarif kargo.

"Sementara kkami menetapkan harga kontrak untuk satu tahun pada vendor jadi kalau tarif kargo naik tidak mungkin serta merta kami juga menaikan tarif pengiriman," ujarnya, Jumat (8/3/2019).

Haris mengaku jika dihitung dari segi bisnis sebenarnya Asperindo siap karena inilah konsekuensi membangun bisnis, namun lagi-lagi dari sisi konsumen yang harus dipikirkan.

Asperindo katanya sudah berulang kali membawa persoalan mahalnya tarif kargo ini ke regulator yakni Menteri Perhubungan namun responnya belum sesuai keinginan.

Bahkan sudah juga membuat pengaduan hingga Ombudsman karena persoalan tarif mahal menyangkut layanan publik dan hak masyarakat.

Dia berharap pemerintah bisa berperan mengambil kebijakan yang berpihak pada masyarakat karena jasa pengiriman melibatkan UMKM dan ekonomi secara global.

Cerita Pedagang Kopi Keliling Beranikan Diri Jadi Caleg, Politik Itu Bukan Hanya Milik Orang Kaya

Jelang Arsenal vs Manchester United di Liga Inggris: Ole Gunnar Solskjaer Akan Jadi Pelatih Permanen

Kalau tarif mahal tadinya masyarakat yang akan mengirim oleh-oleh jadi enggan dan membatalkan rencananya.

Ini efeknya juga penuruan omzet pelaku UMKM karena efeknya domino dan berantai.

"Kami akan tetap bertahan hingga pertengahan tahun atau menunggu hingga tol Lampung-Palembang selesai dibangun sehingga bisa memiliki alternatif mengalihkan pengiriman via jalur darat sehingga bisa menekan biaya produksi," tambahnya.

Asperindo juga siap bekerjasama jika ada maskapai asing yang masuk dan beroperasi di tanah air jika tarifnya lebih bersahabat dengan tarif maskapai dalam negeri.

Nikita Mirzani Bikin Fansnya Geger, Saat Syuting Kabarkan Perutnya yang Tengah Hamil 7 Bulan Hilang

Cristiano Ronaldo Dicadangkan, Jelang Juventus vs Udinese Tonton Video Live Streaming Beinsport

Haris mencontohkan maskapai luar negeri justru lebih berani memberikan tarif murah dan sudah pasti tarif kargonya juga akan lebih murah.

Tarif maskapai dan kargo di tanah air mahal menurutnya karena hanya dikuasai oleh dua group maskapai saja sehingga bisa saja ada kartel harga.

Efeknya ekspedisi mau tidak mau harus tetap mengirim barang meski tarif mahal.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved