Kasus Bidan Diperkosa di Ogan Ilir (OI), WCC: Rumah Bidan Tak Ada Terali, Ini Berbahaya
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Adanya kasus pemerkosaan terhadap bidan di desa yang dilakukan di rumah bidan desa tersebut menurut Direktur Executive W
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Kharisma Tri Saputra
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Adanya kasus pemerkosaan terhadap bidan di desa yang dilakukan di rumah bidan desa tersebut menurut Direktur Executive Women Crisis Center (WCC) Palembang Yeni Rosalini, dikarenakan kurangnya sistem keamanan terhadap bidan desa.
"Kita prihatin atas kejadian ini, hal ini mebuktikan bawah pemenuhan perlindungan perempuan terutama perempuan pekerja seperti bidan masih lemah," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (21/2/2019)
Ia pun mencontohkan, misal bidan desa harusnya rumahnya dilengkapi dengan keamanan seperti pintu atau jendelanya ditambah trali.
"Kalau saya baca-baca infonya rumah bidan desa tersebut tak ada terali. Ini kan berbahaya, apalagi bidanya ini masih lajang," katanya.
Lalu menurutnya rumah tenanga kesehatan ini seharusnya dekat dengan penduduk.
Jangan jauh dari keramaian, kalau jauh dari keramian jadi rentan sasaran perampokan dan tindakan kekerasan seksual.
"Jadi soal tempat tinggal bidan ini harus ditingkatkan keamanannya."
"Kasian ketika dia jadi korban maka yang rugi juga bukan hanya bidanya tapi masyarakat juga, karena harus tertunda yang ingin berobat," jelasnya.
Hal ini juga akan memberikan trauma tersendiri ke bidan.
Itulah kenapa banyak bidan desa menolak ditempatkan di suatu desa atau jarang ada di desa tersebut.
Ia itu karena tadi kondisinya memang menghawatirkan, sehingga membuat dia merasa tak nyamam dan khawatir.
Terlebih ini bukan kejadian pertama masih banyak lagi kasus seperti ini.
"Jadi keamanan dan kenyaman terhadap bidan ini perlu diperhatikan pemerintah, baik pemerintah Kabupaten atau pemerintah setempat," ungkapny.
Lalu terkait adanya kasus seperti ini apakah bakal berpengaruh ke bidan-bidan lain menurutnya.
Dengan edukasi dan pemberian fasilitas yang memadai serta ditempat yang tidak sepi maka tidak ada alasan untuk menolak.
"Memang sedikit banyaknya akan berkontribusi mempengaruhi."
"Namun dengan adanya edukasi dan ada perbaikan tempat tinggal maka para bidan jadi tak khawatir," cetusnya
