Berita OKU Timur
Puluhan Tahun Tanpa Jembatan, Warga 3 Desa di OKU Timur Patungan Bangun Jembatan Pakai Dana Desa
Jembatan menggunakan dana desa dari tiga desa yang dilebur menjadi satu sehingga dapat bermanfaat bagi tiga desa yang memotong sungai Komering
TRIBUNSUMSEL.COM.COM, MARTAPURA - Masyarakat tiga desa di Kecamatan Cempaka, Kabupaten OKU Timur sejak beberapa bulan terakhir tidak kesulitan lagi untuk mengangkut hasil bumi dan beraktivitas.
Sekarang sudah selesai pembangunan jembatan penghubung tiga desa masing-masing Desa Kuripan, Negerisakti, dan Campang Tiga Ilir ke jalan utama dengan melewati aliran sungai Komering.
Pembangunan jembatan menggunakan dana desa dari tiga desa tersebut yang dilebur menjadi satu sehingga dapat bermanfaat bagi tiga desa yang memotong aliran sungai Komering.
Selama ini, warga tiga desa tersebut setiap akan keluar desa harus menyeberangi sungai Komering menggunakan perahu atau rakit.
• Bahas Tentang Haters, Deddy Corbuzier Samakan Nyinyiran dengan Uang 10 Dollar, Ini Penjelasannya
• Pemprov Sumsel Segera Buat Aplikasi Tampung UKM di 17 Kabupaten/Kota
Namun dengan adanya dana desa, masyarakat tiga desa itu menggabungkan dana desa dan membangun jembatan penghubung dengan ruas jalan utama memotong sungai Komering.
Jembatan dengan panjang 190 meter dan lebar 2.10 meter tersebut dibangun selama tiga tahun dengan menggunakan dana desa secara patungan.
"Jembatannya diberi nama Cakunas," ungkap Bupati OKU Timur HM Kholid MD Selasa (29/1/2019).
• Gubernur Sumsel Ancam Pecat Kadis PU Kalau Tahun Ini Jalan Provinsi Baturaja-Ranau Tidak Bagus
• 9 Paket Tabloid Indonesia Barokah Rencananya Dikirim ke Masjid di 8 Kecamatan di Muaraenim
Menurut Kholid, masyarakat di tiga desa tersebut sejak puluhan tahun lalu sangat mendambakan adanya jembatan sehingga dapat memudahkan mereka untuk membawa hasil bumi dan menyeberangi aliran sungai Komering.
Sebelum diresmikan kata dia, masyarakat berjanji akan menjaga aset desa yang dibangun selama tiga tahun tersebut dan akan menjadi jembatan kebanggaan masyarakat yang menjadi idaman sejak puluhan tahun lalu.
"Fungsi dan manfaat jembatan tersebut sangat dirasakan masyarakat. Pembangunan jembatan yang menggunakan gabungan dana desa tersebut bisa menjadi percontohan bagi desa-desa lainnya yang bisa memanfaatkan dana desa dengan maksimal dan bermanfaat bagi masyarakat," katanya.
• Sempat Viral Kasus Ucapan Sekolah Tidak Penting, Lihat Hasil Nilai Simulasi UNBK Rara LIDA
• Diajak Kenalan Prianya ke Areal Persawahan yang Sepi, Mahasiswi ini Didorong dan Hendak Diperkosa
Menurut Kholid, jembatan tersebut merupakan satu-satunya jembatan yang terbentang di Sungai Komering dengan menggunakan dana desa yang patut menjadi acuan dan contoh bagi desa lainnya dalam hal membangun kepentingan bersama antara desa
“Sangat bangga. Pembangunannya tanpa menggunakan dana APBD bisa selesai. (SP/ Evan Hendra)