Ini Penampakan Kamar Tempat Inah Janda Beranak Satu Diperkosa, Dibunuh, dan Dibakar Kekasihnya

Otak pelaku pemerkosaan sekaligus pembunuhan sadis terhadap Inah Antimurti menyerahkan diri ke Polda Sumsel, Jumat (25/1/2019).

Editor: M. Syah Beni
Tribunsumsel.com/Istimewa
Pelaku pembunuhan Asri Marli (Kiri) dan Korban Pembunuhan disertai pemerkosaan Inah Antimuri 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -Ultimatum akan disikat oleh Kapolda Sumsel membuat Asri Marli ketakutan.

Otak pelaku pemerkosaan sekaligus pembunuhan sadis terhadap Inah Antimurti menyerahkan diri ke Polda Sumsel, Jumat (25/1/2019).

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkrnain Adinegara mengatakan, otak pelaku Asril menyerahkan diri karena takut.

"Tersangka takut ultimatum disikat, Jumat 25 Januari 2019 ia menyerahkan diri," kata Kapolda dikutip dari akun instagramnya.

Saat diwawancarai alasan Asri Marli menyerahkan diri ke Polda Sumsel karena selalu dihantui sosok Inah Antimurti.

Dalam benak Asri, sosok Inah kerap menghinggapi dibenakya.

"Empat hari saya bermotor menuju tiga kabupaten tersebut karena tak tahan selalu didatangi arwah korban," ujar tersangka.

Selama lima hari menjadi buronan polisi lantaran menjadi otak pembunuhan terhadap IA (20), Asri selalu berpindah tempat.

Tersangka mengaku, ia selalu dibayang-bayangi oleh sosok IA, yang tak lain adalah kekasihnya itu.

Hal itu diakui Asri ketika menyerahkan diri di Polda Sumatera Selatan, Jumat malam (25/1/2019).

Asri mengungkapkan, setelah membunuh korban, ia sempat berkelana menghindari kejaran petugas memakai sepeda motor yang dipinjam dari temannya di kawasan Kertapati, Palembang. 

Setelah meminjam motor, Asri langsung menuju ke Kawasan Betung, Kabupaten Banyuasin, setelah itu menuju ke Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Lahat, dan kembali ke Ogan Ilir.

Ketika sampai ke Kabupaten Ogan Ilir, Asri pun menuju ke rumah kerabatnya.

Di sana, ia disarankan untuk menyerahkan diri dan mempertanggung jawabkan perbuatannya tersebut.

"Keluarga sebelumnya kumpul ketika saya pulang. Akhirnya disarankan untuk menyerahkan diri dan diantar ke sini," ujar Asri.

Asri adalah otak pelaku dari pembunuhan sadis terhadap IA. Korban yang berumur 20 tahun tersebut diketahui adalah kekasih pelaku sendiri.

Dari keterangan empat rekannya yang lebih dulu ditangkap, kurir narkoba itu tega membunuh korban karena dilatarbelakangi utang sebesar Rp 1,5 juta.

Karena korban tak membayar, Asri lalu memperkosanya.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved