Berita Muara Enim

Polres Muaraenim Bekuk Kasatker PT KAI Ujan Mas dan Buruh Harian Pencuri Pendrol Kereta Api

Jajaran polres Muaraenim berhasil mengamankan tiga pelaku pencurian pendrol (bantalan penambat rel) milik PT Kereta Api Indonesia (KAI)

Penulis: Ika Anggraeni |
Tribun Sumsel/ Ika Anggraeni
Tampak Jajaran Polres Muaraenim didampingi manajemen PT KAI divre III saat menggelar konferensi press, Senin, (24/12/2018) 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com,Ika Anggraeni

TRIBUNSUMSEL.COM,MUARAENIM- Jajaran polres Muaraenim berhasil mengamankan tiga pelaku pencurian pendrol (bantalan penambat rel) milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Dua dari tiga pelaku itu adalah oknum karyawan PT KAI.

Tiga pelaku yang dibekuk yakni Robin (40 tahun), warga Desa Penanggiran sekaligus yang berprofesi sebagai sebagai Kasatker PT KAI Resor III 16 Ujanmas.

Robin tampak tertunduk lesu menyesali perbuatannya yang berawal dari keisengannya mencuri pendrol milik PT KAI hanya demi uang untuk rokok.

Dua tersangka lainnya yakni Alex Aminudin (23 tahun) yang sehari-hari tercatat sebagai buruh harian di PT KAI.

Selain itu ada juga Andi Hartono Alias Jok (32 tahun) Warga desa Sialingan kecamatan Lembak, Muaraenim.

Kebakaran Rumah di Megang Sakti Musirawas (Mura), Refi Menangis Ratapi Puing Rumahnya

Syarat Pemberkasan Bagi yang Lulus CPNS 2018 Pemkab Banyuasin, Cek di Sini Jangan Sampai Salah

Andi tampak meringis menahan sakit karena kakinya ditembak polisi.

Saat dijumpai Tribunsumsel,com, Robim tampak berkali-kali tertunduk lesu ketika ditanya terkait aksinya dalam membongkar dan mencuri pendrol milik PT KAI tersebut.

"Saya menyesal, awalnya itu hanya iseng-iseng saja, untuk tambahan beli rokok dan yang saya ambil juga bukan pendrol yang baru tapi pendrol bekas yang tidak dipakai lagi,"

"Jika ada bantalan yang rusak dan diganti yang baru,nah yang saya ambil pendrol yang lama yang tidak dipakai lagi,tapi saya memang salah,saya menyesal hingga harus berakhir seperti ini," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa untuk pendrol yang diambilnya tersebut ia jual seharga Rp 3 ribu perkilo.

"Pendrol itu saya jual ke rongsok, dengan harga Rp 3 ribu perkilo dan sekali jual itu paling dapat uang Rp 30 ribu,dan uangnya saya belikan rokok, saya sangat menyesal," katanya.

Pekerja di Palembang Coba Kabur dari Majikan, Serikat Pekerja : Disnaker Harus Segera Investigasi

Kronologi Lengkap Heboh Suara Dentuman di Sumatera Selatan, Gunung Krakatau Hingga Roket LAPAN

Sementara itu berbeda dengan Andi (32) pelaku lainnya mengatakan bahwa pendrol yang ia curi ia jual ke pandai besi yang berada di daerah OKI.

"Saya jual satu pendrol itu harganya Rp 5 ribu, nanti pendrolnya akan diolah lagi sebagai bahan untuk berbagai olahan besi, saya baru empat kali jual pendrol ini," kilahnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved