Penumpang Memaksa Turun dari Pesawat Batik Air, Ini Tanggapan Menhub
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan pernyataan mengenai insiden yang terjadi di penerbangan Batik Air Tujuan Palembang-Halim
Penulis: Hartati | Editor: Prawira Maulana
Penumpang Memaksa Turun dari Pesawat Batik Air, Ini Tanggapan Menhub
TRIBUNSUMSEL.COM - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan pernyataan mengenai insiden yang terjadi di penerbangan Batik Air Tujuan Palembang-Halim nomor penerbangan ID 7054.
Seperti diberitakan sebelumnya, beredar video kepanikan beberapa penumpang di dalam pesawat itu yang memaksa minta turun. Saat itu pesawat dalam persiapan take off.
Penumpang meminta turun karena menduga ada masalah di pesawat itu. Mereka menduga mesin pesawat sempat mati dua kali.
Ditambah lagi kabin dalam pesawat panas karena kurang berfungsinya pendingin ruangan.
Dalam video yang beredari itu awak kabin sempat menerangkan bahwa bukan mesin yang mati tapi bagian pendingin ruangan saja.
Pilot juga sempat berkata bahwa penerbangan tak bisa ditunda lagi. Namun beberapa penumpang memaksa ingin turun dari pesawat.
Seorang penumpang pesawat, Dea kepada Tribunsumsel.com, mengatakan benar terjadi kerusakan pesawat.
"Iya mau diberangkatkan tapi penumpang memaksa turun," ucapnya.
"Akhirnya dikasih turun," jelasnya.
Dalam keterangan Instastory Dea, ia menjelaskan bahwa mesin pesawat dua kali mati.
Menteri Budi yang dimintai pendapatnya soal perkara ini mengatakan, akan meminta klarifikasi dari Batik Air atas kejadian ini.
"Saya akan minta untuk melakukan klarifikasi," katanya saat diwawancarai usai pertemuan di Gunz Kafe Palembang, Sabtu (8/12) pagi.
Menteri Budi saat itu baru saja tiba di Kota Palembang, kebetulan ia juga naik pesawat Batik Air dari Jakarta. "Saya yakin Batik Air akan bertanggung ajwab. Tadi pagi saya naik Batik on time," katanya.
"Dalam satu penerbangan mereka itu harus bertanggung jawab atas keselamatan. Ini kan dilema kalau diteruskan nanti ada apa-apa inikan lebih fatal," Katannya.
Kronologi Versi Penumpang