Penembakan Prabumulih
Penembakan Prabumulih, Kapendam: Senjata Api Yang Ditemukan Tidak Ada Nomor Seri
Pistol yang diduga jadi senjata pembunuhan pada peristiwa penembakan di Kota Prabumulih tak memiliki nomor seri.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pistol yang diduga jadi senjata pembunuhan pada peristiwa penembakan di Kota Prabumulih tak memiliki nomor seri.
Hal ini langsung disampaikan Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan, Jumat (7/12). Ia juga menyatakan senjata yang digunakan masih didalami.
Update Berita Penembakan Prabumulih
"Masih dugaan Serka KC yang nembak. Senjata masih penyelidikan apakah organik atau rakitan karena tidak ada nomornya, kalau senjata dinaskan ada nomornya dan jelas," katanya, Jumat (07/12/18).
Hingga saat ini Djohan menjelaskan penyelidikan akan terus berlanjut, walaupun terduga pembunuh sudah meniggal dunia.
"Penyelidikan masih terus dilakukan walaupun Serka KC sudah meninggal dunia dan Denpom masih di Prabumulih bekerjasama dengan Polres untuk ungkap motifnya mengusut tuntas," jelasnya.
"Dan hingga saat ini dugaan masih kepada Serka KC yang nembak ketiga korban dan melakukan bunuh diri," tutupnya.
Serka Candra Kurniawan Meninggal Dunia
Setelah menjalani perawatan intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prabumulih, anggota TNI yang tertembak di kepala inisial C menghembuskan nafas terakhir.
Serka inisial C menghembuskan nafas terakhir pada Jumat (7/12/2018) sekitar pukul 03.30 dan jenazah dibawa ke rumah duka di Subdenpom di Kelurahan Wonosari Kecamatan Prabumulih Utara kota Prabumulih.
Rencananya jenazah Serka C akan dimakamkan di pemakaman umum di Taman Baka Kelurahan Wonosari.
Serka C yang merupakan anak sulung dari tiga bersaudara meninggal dunia dengan meninggalkan istri dan tiga anak perempuan. Anak korban paling kecil masih berusia belum satu bulan lebih atau tepat lahir pada 16 November 2018.
Pantauan Tribunsumsel.com di rumah duka, warga sekitar perumahan Subdenpom maupun ramai mendatangi rumah duka dan mendoakan jenazah korban.
Serka C diduga ada hubungannya dengan peristiwa penembakan di Kota Prabumulih.