Jelang Natal dan Tahun Baru 2019, Harga Daging Ayam di Lubuklinggau Naik

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Jelang Natal dan Tahun Baru 2019, harga daging ayam di Pasar Inpres Kota Lubuklinggau mengalami kenaikan.

Harga daging ayam yang dijual oleh pedagang di Pasar Inpres harganya sudah naik sejak, Minggu (25/11/2018).

Kenaikan harga ayam diakui oleh pedagang, Nurdin saat ditemui Tribunsumsel.com.

• Ashanty Ungkap Pengakuan Susahnya Lakukan Hal Kecil Ini Bersama Keluarganya, Sampai Kabar Hamil

• Hasil Survei di Sumsel 37 Persen, Ini Instruksi Jokowi saat Pengukuhan Tim Kampanye di Palembang

"Sekarang ayam mengalami kenaikan, tapi kenaikannya tidak terlalu signifikan. Hari ini Rp 30 ribu, kemarin masih Rp 28 ribu, naik cuma Rp 2 ribu," ujarnya.

Menurutnya kenaikan tersebut merupakan hal biasa.

• Lolos Passing Grade SKD atau Masuk Ranking, Cek di Sini Jadwal Pengumuman SKB CPNS 2018

• Penggunaan Racun (Putas) dan Setrum Masih Sering di Muba, Warga Harus Sadar Dampak Ini Dirasakan

Karena saat ini pasokan ayam tidak terlalu banyak, sehingga wajar mengalami kenaikan.

"Untuk sekarang itu masih wajar, kalau pasokan banyak turun lagi, kalau pasokan sedikit naik, namanya berdagang di pasar," jelasnya.

Hanya saja Nurdin memprediksi, kenaikan harga ayam baru akan terjadi ketika sudah mendekati Natal dan Tahun Baru 2019.

Karena biasanya pasokan ayam sedikit.

• Ini Alasan Gisella Anastasia Tak Publish Foto Ulang Tahun Bersama Gading dan Gempi Sebelumnya

• Hanya Untuk Potong Rambut, Farah Quinn Rela Terbang ke Salon Langganan di Amerika

"Setelah Tahun Baru biasanya harga kembali normal," prediksi Nurdin.

Pantauan di lapangan, untuk harga bawang merah dan bawang putih dikisaran Rp 28 ribu per kilogram.

Harga cabai merah Rp 30 per kilogram. Pasokan cabai pedagang Pasar Inpres mengaku dipasok dari Curup dan Muba.

Kepala Seksi Logistik Bulog Lubuklinggau, Meizarani mengatakan sampai sejauh ini pihaknya belum ada rencana melakukan operasi pasar. Karena kebutuhan pokok masih stabil.

"Biasaya operasi pasar dilakukan jika ada permintaan dari pemerintah daerah (Pemda), untuk sekarang belum ada, karena masih stabil," ujarnya.