Pilpres 2019

Dihadapan Caleg dan Relawan Pendukung Jokowi, MC Ajak Salam Dua Jari, Ini yang Terjadi Selanjutnya

MC saat itu mengajak kepada ribuan peserta yang hadir untuk melakukan salam dua jari yang identik dengan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo- Sandi

Tribunsumsel.com/ Arief
Dihadapan Caleg dan Relawan Pendukung Jokowi, MC Sebut Salam Dua Jari, Ini yang Terjadi Selanjutnya 

Dihadapan Caleg dan Relawan Pendukung Jokowi, MC Sebut Salam Dua Jari, Ini yang Terjadi Selanjutnya

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kegiatan pengukuhan Tim Kampanye Daerah Koalisi Indonesia Kerja (TKD KIK) Jokowi- Ma'ruf Amin, dan pembekalan caleg partai koalisi serta relawan riuh.

Keriuhan oleh caleg dan relawan yang hadir karena mendengar ucapan dari MC (master of ceremony) atau pembawa acara di Gedung The Sultan Convention Center Palembang, Minggu (25/11/2018).

Titah Presiden Jokowi Agar Tanah Warga Tak Direbut Perusahaan,Tunjukin SK Ini, Nanti Mereka Pergi

Foto Kapolri Tito Muncul Di Layar Materi Acara Kampanye Jokowi di Palembang, Ini Penjelasannya

Sebelum kehadiran Capres nomor 01 Jokowi di acara tersebut.

MC saat itu mengajak kepada ribuan peserta yang hadir untuk melakukan salam dua jari yang identik dengan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo- Sandi.

Namun "kegaduhan" diruangan itu tidak berlangsung lama, setelah panitia lainnya mengklarifikasi ucapan MC tersebut ternyata keceplosan.

8 Bulan Tak Digaji, Nabella Gabrella Adik VIcky Prasetyo Bongkar Tarif Angel Lelga, Ternyata Segini

Promo Tiket Kereta Api Murah Akhir Tahun 13 Lucky Days , Bisa Dapat Argo Lawu Rp 100 Ribu!

Panitia yang mendengar ajakan dari MC tersebut langsung memutarkan lagu Meraih Bintang yang dinyanyikan Via Valen.

Sementara dalam deklarasi TKD Sumsel itu sendiri, selain hadir Capres nomor 01 Jokowi, hadir juga Ketum Golkar Airlangga Hartato, Ketum TKN Erick Tohir.

Menteri Perhubungan Budi Karya, Menteri PUPR Basuki, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Selain meminta kepada TKD, Caleg dan relawan yang ada untuk mensosialisasikan atau menyampaikan hasil kinerja pemerintahan Jokowi selama ini ke masyarakat secara door to door.

Jokowi sendiri meminta kepada timnya untuk menepis isu- isu negatif yang menyasar kedirinya, dan melakukan kampanye secara cerdas.

"Misal isu yang beredar seperti Jokowi itu PKI dan ini mulai lagi, laporan masuk ke saya. Cara- cara politik seperti ini tidak beretika dan tidak beradab harus dihentikan, tidak bisa lagi di negara kita ini," jelas Jokowi.

Isu PKI tersebut sudah 4 tahun dihembuskan pihak lawan politiknya.

"Saya sabar, sabar, sabar dan saya selalu sabar, tidak menjawab. Saya jelaskan PKI itu tahun 1965- 1966 dan saya lahir 1961. Apakah ada aktivis PKI balita, loginya tidak masuk," katanaya.

"Tapi 6 persen masyarakat percaya atau 9 juta penduduk Indonesia, dan medsos banyak gambar tidak jelas seperti itu banyak sekali," ucapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved