Batal ke Bali, Anak Paskibraka Muratara Kunjungi 2 Daerah Ini
Setelah menunggu lama akhirnya 70 orang peserta Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Muratara baru menerima reward
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com Farlin Addian
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Setelah menunggu lama akhirnya 70 orang peserta Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) baru menerima reward dari Pemkab Muratara.
Reward yang didapat oleh anak-anak Paskibraka Kabupaten Muratara ini berupa "Jalan-jalan Wawasan Kebangsaan ke Jakarta dan Bandung, Jawa Barat."
Kepala Bidang Kepemudaan di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Supryanto mengatakan tujuan kegiatan jalan-jalan ini guna menambah wawasan kebangsaan untuk anak-anak Paskibraka setelah sukses menjalankan tugasnya pada 17 Agustus 2018 lalu.
"Wawasan kebangsaan ini berupa kunjungan ke tempat tempat bersejarah di Jakarta dan Bandung, Jawa Barat," kata Supriyanto kepada Tribunsumsel.com.
Dijelaskannya, di Jakarta mereka akan mengunjungi tempat bersejarah seperti Monumen Nasional (Monas), Kota Tua dan Masjid Istiqlal, sedangkan di Bandung, Jawa Barat akan mengunjungi Museum Asia Afrika, Farm House dan Tangkuban Perahu.
"Jalan jalan wawasan kebangsaan ini hanya selama 5 hari menggunakan Bus Pariwisata. Selain itu, 70 orang peserta Paskibraka ini diberikan uang saku untuk belanja oleh oleh," ujarnya.
Menurut Supriyanto, sebagai pelajar dengan mengikuti kegiatan wawasan kebangsaan yang berupa kunjungan ketempat bersejarah tersebut dapat menambah ilmu pengetahuan sejarah Indonesia dan kedisiplinan.
Sedangkan, Jemi pendamping peserta Paskibraka dari Dispora Kabupaten Muratara mengaku memang awalnya dalam pidato Bupati Muratara, HM Syarif Hidayat mengatakan wawasan kebangsaan kali ini berkunjung ke Provinsi Bali.
"Mungkin karena anggaran terbatas atau tidak cukup, sehingga dialihkan ke Jakarta dan Bandung, Jawa Barat selama 5 hari," katanya.
Menurut dia, tujuannya sama yakni mengunjungi tempat tempat bersejarah di Indonesia guna menambah pengetahuan, agar anak anak Paskibraka ini tidak melupakan sejarah.
"Sebagai negerasi penerus bangsa setidaknya mereka harus tahu sejarah sejarah di Indonesia," ungkapnya.