Hari Santri 22 Oktober
Hari Santri Nasional 2018: Awal Mula di Balik 22 Oktober Jadi Hari Santri: Perjuangan Kakek Gus Dur
Mengapa tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional? Logo Hari santri 22 Oktober 2018
TRIBUNSUMSEL.COM-22 Oktober nanti akan diperingati sebagai hari santri.
Hari Santri Nasional sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui Keppres nomor 22 tahun 2015.
Penetapan Hari Santri Nasional tanggal 22 oktober ini disambut baik oleh Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU).
Baca: Donor Darah Ramaikan Acara Mom & Kids Day Out Family Camping Fun Tribun Sumsel
Baca: Berseteru dengan Youtuber Asal Korea, Akhirnya Deddy Corbuzier Minta Maaf ke Hari Jisun?
Baca: Begal Sadis di Musirawas Terciduk Polisi, Setiap Beraksi tak Segan Membunuh Korban
Baca: Disebut Gantikan Ratna Sarumpaet, Ini Alasan Dokter Gamal Albinsaid Mau Jadi Jubir Prabowo-Sandi
Baca: Ingat Nadia Murdad Wanita yang Jadi Budak Seks ISIS? Begini Kabarnya Sekarang usai Lepas dari ISIS
PBNU menilai bahwa pemerintah sudah mengakui bahwa santri berperan besar dalam pergerakan perjuangan Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.
“Kita mengapresiasi langkah tepat Presiden. Ini merupakan sebuah pengakuan negara terhadap 22 Oktober sebagai hari bersejarah terkait fatwa bela tanah air,” kata Sekjen PBNU H Helmy Faisal Zaini
Sejarah Hari Santri Nasional 22 Oktober
Mengapa tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional ?
Hal tersebut merujuk pada peristiwa bersejarah yang membawa bangsa Indoensia meraih kemerdekaan dari para penjajah.
Yakni Resolusi jihad yang dicetuskan oleh Pendiri NU KH.
Baca: Liga Inggris : Prediksi dan Live Streaming Tottenham Hotspur vs Cardiff Malam ini
Baca: Ratna Sarumpaet Jadi Bahan Perbincangan Terkait Hoax, Ini Sosok sang Ibu di Mata Atiqah Hasiholan
Baca: Dipakai Jadi Ganjal Pintu, Pria Ini Syok Batu Dirumahnya Ini Ternyata Punya Nilai Jual Rp 1.5 Miliar
Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober tahun 1945 di Surabaya untuk mencegah kembalinya tentara kolonial belanda yang mengatasnamakan NICA.
KH. Hasyim Asy’ari sebagai ulama pendiri NU menyerukan jihad dengan mengatakan bahwa “Membela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu’ain atau wajib bagi setiap individu“.
Seruan Jihad yang dikobarkan oleh KH Hasyim Asy’ari itu membakar semangat para santri Arek-arek Surabaya untuk menyerang markas Brigade 49 Mahratta pimpinan Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby.
Jenderal Mallaby pun tewas dalam pertempuran yang berlangsung 3 hari berturut-turut tanggal 27, 28, 29 Oktober 1945.
Baca: Harga Tiket Pembukaan Asian Para Games 2018, Masuk dari Pintu 5, 6, dan 7
Baca: Bandar Narkoba Bernama Iran, Bongkar Penemuan Ladang Ganja di Mandailing Natal 7 Hektare
Baca: Profil Dokter Gamal Albinsaid Jubir Prabowo-Sandi Pengganti Ratna Sarumpaet,Dipuji Presiden Rusia
Baca: Liga Inggris : Prediksi dan Live Streaming Manchester United vs Newcastle United Malam ini
Ia tewas bersama dengan lebih dari 2000 pasukan inggris yang tewas saat itu.
Hal tersebut membuat marah angkatan perang Inggris, hingga berujung pada peristiwa 10 November 1945, yang tanggal tersebut diperingati sebagai hari Pahlawan.
