Sesar Lembang Bandung Potensi Gempa, Hingga Kabar Lempeng Jawa Penjelasan BMKG

Potensi gempa yang berasal dari patahan Sesar Lembang masih aktif. Sesar Lembang memiliki panjang horizontal 29 kilometer

Visualisasi gempa, kecil-menengah-besar di Indonesia dalam kurun waktu 40 tahun, 1973-2013. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Potensi gempa yang berasal dari patahan Sesar Lembang masih aktif. Sesar Lembang memiliki panjang horizontal 29 kilometer mulai Kecamatan Ngamprah, Cisarua, Parongpong, hingga Lembang atau titiknya dari Batu Loceng sampai Padalarang (Ciburuy).

Kepala Pelaksana BPBD KBB, Duddy Prabowo mengatakan masalah sesar lembang atau kebencanaan pun masuk dalam 100 hari kerja Bupati Bandung Barat, Aa Umbara dan wakilnya, Hengky Kurniawan. Duddy mengatakan secara teknis ingin memberikan pemahaman kepada warga masyarakat KBB terkait sesar, terutama para pemerintah desa dan kecamatan.

Baca: Dititipkan Saat Usianya Baru 15 Hari, Inilah Sosok Cantik Putri Elly Sugigi yang Disembunyikan

 "Tentu sosialisasi (Sesar Lembang) ini masyarakat harus tahu bahwa ada potensi ancaman bencana di wilayahnya. Total warga di zona sesar ya sekitar ratusan ribu orang," ujar Duddy di kantornya, Rabu (3/10/2018).

Baca: McGregor vs Khabib : Profil Khabib, Lahir di Lingkungan Muslim dan Geluti Beladiri dari usia 6 Tahun

Duddy menegaskan pihaknya telah melakukan sosialisasi-sosialisasi terkait kebencanaan dan yang terakhir sosialisasi di Kantor Kecamatan Lembang. Sosialisasi tersebut, kata Duddy, bertujuan guna memberikan pemahaman pengurangan risiko bencana, serta masyarakat lebih sadar sehingga risikonya dapat diminimalisasi.

Baca: HUT TNI ke 73 : Inilah Sosok Panglima TNI yang Pernah Dikeluarkan dari Kopassus Karna Bela Prajurit

 "Kami juga sempat lakukan sosialisasi dengan mengundang 65 kepala sekolah agar para kepsek itu bisa sosialisasikan kembali di sekolahnya, serta turun langsung ke 15 sekolah," ujarnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD KBB, Agus Rudianto juga menambahkan BPBD KBB tak secara khusus menyampaikan terkait Sesar Lembang, tetapi di setiap kegiatan di perguruan tinggi dan kegiatan kemasyarakatan selalu menyisipkan bahaya sesar.

"Sesar Lembang kan jika itu benar terjadi yang terkena dampak besarnya di Kota Bandung. Kami pun sudah sangat sering berjenjang sosialisasi ke kepala desa," katanya seraya menyebut ada total 94 sekolah di zona sesar di KBB.

Langkah yang dilakukan BPBD KBB, lanjut Agus dengan menyediakan desa tangguh bencana dan sekolah siaga dengan anggarannya berasal dari Disdik KBB.

Santer beredar, Kabar bohong atau hoaks kembali beredar lewat jejaring pesan elektronik whatsapp dan menimbulkan keresahan di masyarakat.

Kali ini pesan tersebut berisi imbauan tentanglempeng Jawa terus bergerak.

Berkaitan dengan beredarnya pesan tersebut, Daryono selaku Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG mengatakan pesan tersebut adalah berita bohong.

 "Enggak ada, enggak ada alat atau alat yang bisa meramal seperti ini," kata Daryono dihubungi Kompas.com, Selasa (2/10/2018).

Jika ada yang masih percaya kabar ini, perlu ditekankan lagi hingga saat ini belum ada alat pendeteksi gempa yang dapat meramalkan adanya gempa dalam beberapa waktu ke depan, baik di Indonesia maupun luar negeri belum ada alat secanggih itu.

Untuk itu, Daryono kembali menghimbau seluruh masyarakat untuk tidak mempercayai isu-isu terkait gempa megathrust yang berkekuatan besar.

"Jangan mudah percaya pada berita bohong yang dikeluarkan oleh mereka yang tidak bertanggung jawab," imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved