Bulog vs Kemendag, Mahfud : Buwas Tegas, Rasional, Pro Rakyat, Termasuk Soal Impor Beras
Profesor Mahfud MD ikut menanggapi permasalahan antara Direktur Utama Bulog dengan Menteri Perdagangan
TRIBUNSUMSEL.COM - Profesor Mahfud MD ikut menanggapi permasalahan antara Direktur Utama Bulog dengan Menteri Perdagangan.
Namun, Mahfud lebih menilai sifat Budi Waseso (Buwas) selaku kabulog yang teguh pendirian atas menolak impor beras.
Baca: Rincian Formasi CPNS 2018 Kementrian/Lembaga, Provinsi, Kabupaten/Kota: Download PDF di Sini
Dalam kicauannya di akun twitter, Mahfud menyanjung sikap Buwas yang tegas.
Baca: Ciutan Sekjen PKB : Kepala Daerah Menolak Jokowi, Berarti Bertentangan dengan Aspirasi Rakyat
Kata Kabulog Budi Waseso (Buwas), “Kita tak perlu impor beras, gudang Bulog msh penuh, tak mampu menampung beras impor”. Dlm hal tertentu sy berbeda dgn Buwas, tapi dlm banyak hal saya sangat suka orang ini. Tegas, rasional, pro rakyat; termasuk soal impor beras ini.
Baca: Buwas dan Mendag Enggar Berseteru Masalah Beras, Rizal Ramli : Mas Jokowi, where are you ?
Sebelumnya juga, Mantan Menko Perekonomian Rizal Rami heran bukan kepalang.
Hal itu diakui Rizal, setelah membaca artikel adanya anak buah Jokowi di pemerintahan saling menyalahkan atas sikap impor beras.
Dikutip dari akun twitternya, Rizal Ramli bingung dan mencari sosok Jokowi.
Kok ada Mentri yg saenaknya kaya gini ? Mas @jokowi, where are you ??
Dilansir dari Kompas.com, Direktur Utama Badan Urusan Logistik ( Bulog) Budi Waseso atau Pria yang kerap disapa Buwas menyatakan, sampai tahun depan dirinya berkeyakinan Indonesia tidak membutuhkan impor beras.
Buwas berkeyakinan seperti itu karena cadangan beras Bulog bisa capai 3 juta ton hingga akhir 2018.
Sementara hingga saat ini, cadangan beras Bulog capai 2,4 juta ton.
“Berdasarkan fakta dan data yang dihitung oleh para ahli dalam tim mengatakan dan merekomendasikan sampai bulan Juni 2019 tidak perlu impor,” tutur Buwas saat acara konferensi pers di Kantor Pusat Bulog Jakarta, Rabu (19/9/208).
Dia mengatakan, tim tersebut melibatkan berbagai ahli lintas bidang seperti dari Bulog, pertanian, perekonomian, kepolisian hingga BIN.
“Karena harus dianalisis berdasarkan situasi,” sebutnya.
Hingga Agustus 2018 Bulog sudah mengimpor beras sebanyak 1,4 juta ton.
Menurut Buwas, beras impor tersebut tidak terserap ke pedagang-pedagang lantaran rendahnya permintaan.
“1,4 juta ton impor dari 1,8 juta itu diam di tempat. Oktober datang lagi 400.000 ton. Untuk operasi pasar dan rastra itu serapan dalam negeri,” ujar dia.