Berita OKI
Saat Ekonomi Sulit, Wali Siswa SMP 1 Lempuing OKI Diminta Iuran Pembelian Komputer Rp 550 ribu
keputusan rapat tersebut dinilai memberatkan karena uang senilai Rp 550 ribu per orang sangat besar, apalagi di tengah perekonomian sekarang
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Siswa SMP Negeri Lempuing Ogan Komering Ilir (OKI) diwajibkan membayar iuran Rp 550 ribu per siswa untuk pembelian komputer.
Informasi yang dihimpun, pihak SMP Negeri 1 Lempuing pada, Rabu (12/9/2018) lalu, mengirimkan surat undangan kepada sejumlah orang tua wali murid dengan maksud mensosialisasikan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2019.
Hasil rapat tersebut, siswa Kelas 7 dan 8 diwajibkan membayar uang iuran Rp 550 ribu per siswa dengan maksud pembelian Laptop atau Komputer untuk pelaksanaan UNBK tersebut.
Baca: H-1 Pendaftaraan CPNS 2018: Berikut Alur Pendaftaran CPNS 2018 secara Online di sscn.bkn.go.id
Baca: Herman Deru Ucapkan Selamat 7 Kepala Daerah Dilantik, Ia Ingin Tidak Ada Daerah di Sumsel Tertinggal
Namun, keputusan rapat tersebut dinilai memberatkan karena uang senilai Rp 550 ribu per orang sangat besar, apalagi di tengah perekonomian seperti sekarang ini.
Orang tua dan wali siswa juga berharap pihak sekolah mencari solusi lain untuk pembelian Laptop dan Komputer tersebut.
"Bagi yang mampu saya rasa tidak berat, tapi bagi orang-orang seperti kami yang berpenghasilan tidak menentu cukup memberatkan."
Baca: Jokowi Kembali Ingatkan Masyarakat Indonesia Jangan Terpecah Belah, Rakyat Bersatu, Indonesia Kuat
Baca: Setuju Datang ke Indonesia, Luis Milla Malah Terancam Batal Latih Timnas Indonesia Karena Gaji
"Untuk keperluan anak sekolah memang sebenarnya harus dipenuhi, tapi apa mau dikata, kondisi perekonomian sekarang ini tidak memungkinkan kita untuk memenuhi hal tersebut," kata salah satu orang tua siswa di SMPN 1 Lempuing yang tak mau disebutkan nama, Selasa (18/9/2018).
Masih kata para wali murid, menyimak sekolah gratis yang selama ini berjalan. "Lalu bagaimana? dengan keadaan sekarang ini. Kami hanya berharap jangan sampai membebani wali murid terkait iuran UNBK," tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan OKI, H Masherdata Musai melalui Kabid Sekolah Menengah (SM), Dedi Rusdianto SPd didampingi Kasi Tentis, Marlian SPd mengaku, belum mengetahui permasalahan tersebut. Namun, setiap siswa memang diwajibkan untuk mengikuti UNBK.
Baca: Pelantikan Walikota/Wakil Walikota Pagaralam Alpian-Fadli, Ajak Masyarakat Bangun Pagaralam
Baca: Cita Citata Bongkar Rahasia di Balik Penampilan Sempurnanya Dalam Setiap Foto, Ternyata
"Kalau UNBK memang wajib bagi setiap siswa. Untuk pungutan tersebut itu kewenangan pihak sekolah," tukasnya.
Ditambahkannya, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten OKI memang tidak menyediakan/menyiapkan peralatan dan perangkat berupa Laptop atau Komputer bagi sekolah-sekolah di Bumi Bende Seguguk untuk pelaksanaan UNBK.
"Kami persilakan setiap sekolah untuk berupaya dalam pembelian Laptop atau Komputer. Apabila keberatan orang tua dan wali siswa sebaiknya dicari upaya lain," ujarnya.
Sedangkan Kepala SMP Negeri 1 Lempuing, A Junaidi SPd hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi karena telepon selulernya nomor 081367482xxx dalam keadaan tidak aktif. (SP/Mat Bodok)