Berita Prabumulih

Ojek Online Bakal Hadir di Prabumulih, Ojek Pangkalan Mulai Resah

Meski sebelumnya transportasi Damri terpaksa dikurangi pemerintah dan menuai masalah

Penulis: Edison | Editor: Melisa Wulandari
tribunsumsel.com/Edison Bastari
Ojek Online Bakal Hadir di Prabumulih, Ojek Pangkalan Mulai Resah 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Meski sebelumnya transportasi Damri terpaksa dikurangi pemerintah dan menuai masalah karena dinilai merugikan serta terancam mematikan usaha para sopir travel, namun hal itu ternyata tidak membuat transportasi berbasis online takut untuk masuk kota Prabumulih.

Justru transportasi online berbasis aplikasi yakni Grab bakal masuk dan beroperasi di bumi Seinggok Sepemunyian. Hal itu tampak selama sepekan terakhir para agen-agen grab gencar melakukan sosialiasi menerima pendaftaran bagi pengendara yang akan menjadi driver grab. Selanjutnya puluhan calon driver dan mitra grab mendapat sosialisasi dan pelatihan dari manajemen grab di aula Hotel Central City kota Prabumulih pada Kamis (5/7/2018).

Namun sayang, kegiatan sosialiasi yang diduga tidak ada izin kepolisian serta perekrutan tidak melibatkan dinas tenaga kerja tersebut sedikit ditentang para sopir ojek pangkalan dan sopir travel. Hal itu disebabkan kehadiran grab dinilai akan membuat transportasi yang telah berjalan aman di Prabumulih saat ini akan menjadi kacau dan akan mengancam kelangsungan ojek pangkalan.

"Kami tentu akan terganggu jika ada ojek online karena kami ojek pangkalan ini pasti akan kalah, kami rasa untuk ojek online atau mobil online belum cocok diterapkan di Prabumulih karena jarak juga dekat-dekat," ungkap Muslim, satu diantara sopir ojek pangkalan ketika dibincangi di pasar inpres kota Prabumulih.

Menurut Muslim, kehadiran ojek online tentu akan menggeser dan mengancam para ojek pangkalan, disebabkan biasanya sopir ojek online merupakan pegawai yang mencari kerja sampingan sementara pihaknya selaku ojek asli akan kehilangan pekerjaan.

"Kita baru tahu jika bakal ada grab di Prabumulih, tentu kami akan menghimpun ojek-ojek yang ada untuk memprotes pemerintah bagaimana nasib kami jika memang grab beroperasi di Prabumulih," katanya.

Hal yang sama disampaikan Aan, ojek pangkalan yang biasa mangkal di kawasan Jalan Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur.

Menurut Aan, pihaknya berharap perusahaan grab juga memikirkan nasib mereka jika memang akan beroperasi di kota Prabumulih.

"Paling tidak kami ini diberitahu, kami ini ada yang baru kredit motor dan ada yang tanggungan anak istri.

Jika Grab tiba-tiba beroperasi pasti kami akan tersaingi dan penghasilan kami berkurang, tentu kami harus mencari langkah lain karena kami ojek sudah tua ini tidak bisa mengoperasikan handphone cangih untuk ikut grab dan secara otomatis pasti pensiun dari sopir ojek," kata pria yang mengaku telah memiliki dua cucu itu.

Sementara, VP Kebijakan Publik dan Pemerintah Grab Region Subagsel, Ronald Sipahutar ketika diwawancarai usai melakukan sosialiasi mengatakan, pihaknya menggelar sosialisasi grab terhadap calon-calon mitra grab di kota Prabumulih.

"Kami undang bukan mitra aktif atau driver aktif tapi calon mitra, karena kita baru sosialisasi.

Prinsipnya kita datang ke wilayah soan ke pemerintah dan mengenalkan diri jika kita akan membuka usaha serta bermitra dengan pengusaha lokal, kita lakukan baru sosialisasi tahap mendengar, melihat kira-kira bagaimana sambutannya kalau ada fitback untuk grab untuk kami berbenah atau sosialisasi komunitas lain maka akan kami lakukan sosialiasi kedua, ketiga dan seterusnya," ujarnya.

Ronald mengaku, grab membantu secara teknologi mempermudah memesan angkutan berbeda dengan tradisional harus menunggu, namun tentu akan berkoordinasi dan bekerjasama dengan perusahaan transportasi di Prabumulih.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved