Bayi yang Baru Lahir Ini Menyebarkan Bau ‘Busuk’ & Mulut Berbusa,Ibunya Syok Saat Tahu Penyebabnya
Seperti contoh ibu yang ceroboh ini, bayinya belum juga lahir setelah melewati due date (batas waktu) kelahiran.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Pada Umumnya, bayi yang lahir prematur akan menjadi lemah secara fisik, dan sakit-sakitan, perlu tinggal di incubator.
tapi jangan mengira bayi yang lahir beberapa hari lebih lambat tidak bermasalah.
Seperti contoh ibu yang ceroboh ini, bayinya belum juga lahir setelah melewati due date (batas waktu) kelahiran, dan ketika melahirkan secara caesar di rumah sakit.
Baca: Pria Ini Temukan Kotak Tua Bersejarah yang Dikubur Dalam Tanah! Ketika Dibuka, Isinya Bikin Melongo
Baca: Ganti Kelamin, Kehidupan 4 Artis Indonesia Ini Sungguh Tak Terduga, Ada yang Ikut Miss Queen
Baca: Nak, Mau Ikut Abi dan Umi Gak ke Surga ? Gak Sakit Kok, Tinggal Pencet Tombol Ini
tak disangka bayi yang baru lahir itu menyebarkan bau busuk, apa gerangan yang terjadi sebenarnya ?
Dikutip Epochtimes, Setelah lebih dari seminggu melewati waktu due date bayi dalam perut calon ibu ini belum juga ada tanda-tanda akan lahir, saat dia memeriksanya di rumah sakit, dokter setempat menyarankannya untuk operasi caesar, namun tim dokter terkejut setelah melihat hasil pembedahan itu.
Saat dokter membedah perut ibu tersebut, mereka melihat bayi itu memuntahkan busa putih dan hampir tercekik, dan setelah dilakukan penyelamatan darurat akhirnya terdengar tangisan bayi.
namun bayi itu dipenuhi dengan kotoran di area wajahnya dan sekujur badannya tampak kotor.
Mendengar kabar ini, Ibu itu pun tak kuasa menahan tangis pilunya, menyesal karena tidak memeriksa kandungannya lebih awal, sehingga menyebabkan kondisi bayinya begitu serius.
Baca: Disebut Kembaran Lucinta Luna,Inilah 5 Foto Sonia Fergina Sang Puteri Indonesia 2018,Intip Fotonya
Baca: Nak, Mau Ikut Abi dan Umi Gak ke Surga ? Gak Sakit Kok, Tinggal Pencet Tombol Ini
Baca: Tak Kunjung Berangkat, Calon Jamaah Umrah Geruduk Kantor Hasanah Tour
Terjadinya fenomena ini karena oligohidramnion yakni terjadinya kekurangan atau penurunan cairan amnion (ketuban) yang mengelilingi janin dalam rahim.
Tinja di dalam rahim membuat cairan ketuban tercemar, sementara dia sendiri juga menghirup cairan amnion dan kotoran yang tercemar.
dan paru-parunya juga penuh dengan partikel tinja, membuat bayi itu sulit bernapas.
Untungnya bayi itu akhirnya berhasil diselamatkan tepat pada waktunya, dan berangsur-angsur membaik setelah perawatan lanjutan.
Tampak di dalam perut bayi penuh dengan partikel kotoran.
Hal ini juga mengingatkan ibu hamil betapa pentingnya pemeriksaan rutin semasa kehamilan, meski tanpa adanya tanda-tanda gerakan apa pun.
seperti misalnya taksiran kelahiran juga sebaiknya diperiksa, tidak hanya demi kesehatan bayi, tapi juga kesehatan ibu itu sendiri.(*)