Ledakan Bom di Gereja Surabaya
Bentuknya Lumayan Kecil,Siapa Sangka Bom yang Dipakai Keluarga Dito Punya Ledakan Mengerikan!
Teror bom yang dilakukan di sejumlah gereja dan tempat di Surabaya dan Sidoarjo memiliki kesamaan, yakni bom yang digunaka
TRIBUNSUMSEL.COM -- Teror bom yang dilakukan di sejumlah gereja dan tempat di Surabaya dan Sidoarjo memiliki kesamaan, yakni bom yang digunakan adalah bom pipa.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan dalam peristiwa teror bom Surabaya dan Sidoarjo pelaku menggunakan bom yang sama yaitu berbahan peledak TATP.
"Bom ini berjenis bom pipa dengan bahan peledak triacetone triperoxide (TATP) yang termasuk high explosive," jelas Tito dalam konferensi pers di Polda Jatim, Senin (14/5/2018).
"Pelaku teror bom di Surabaya dan Sidoarjo ditemukan bom yang sama. Dengan bahan yang mudah di dapat, di ISIS dikenal dengan 'The mother of satan'. Ibu dari setan," sambungnya.
Kesamaan bom yang digunakan pelaku yakni memakai pipa, bom yang digunakan bermacam-macam, meskipun bentuknya hampir sama yaitu pakai pipa.
Selanjutnya, bahan dasar bahan peledak yang sangat dikenal di Kelompok ISIS dari Suriah ini diracik dengan bahan-bahan lain yang kemudian bubuknya jadi serbuk putih jenis high explosive
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kapolri Sebut Semua Jenis Bom Surabaya Sama, Digunakan ISIS, Julukannya Ngeri, The Mother of Satan
Ini Status FB dan Pertemuan Terakhir Keluarga Pelaku Bom Surabaya Hingga Berderai Air mata
Pelaku pengeboman di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) kini sudah teridentifikasi.
Sebelumnya, diketahui tiga gereja yang menjadi sasaran aksi terorisme ini adalah Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jalan Arjuno.
Bom meledak di ketiga gereja tersebut dalam selisih waktu sekitar 30 menit, pagi tadi.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan, ledakan bom di Surabaya dilakukan oleh keluarga Dita Supriyanto.
"Alhamdulliah, identifikasi sudah diketahui," kata Tito saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo di RS Bhayangkara Polda Jatim, Minggu(13/5/2018) petang.
"Pelaku satu keluarga yang melakukan serangan ke tiga gereja," lanjutnya.