Berita Lubuklinggau
Akibat Curah Hujan yang Tinggi, Harga Cabai di Lubuklinggau Semakin "Pedas"
Musim penghujan yang terjadi sebulan terakhir bukan hanya membuat beberapa daerah mengalami kebanjiran.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Melisa Wulandari
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Musim penghujan yang terjadi sebulan terakhir bukan hanya membuat beberapa daerah mengalami kebanjiran.
Namun akibat curah hujan tinggi ini pula berimbas terhadap pasokan cabai di pasar Bukit Sulap, Kota Lubuklinggau.
Saat ini harga cabai di pasar tersebut meroket tajam dibanding hari-hari biasa karena pasokan cabai dari Kabupaten rejang Lebong (Curup) Provinsi Bengkulu berkurang.
Baca: Disebut Ingin Cari Ketenaran Usai Sindir Chika Jessica,Begini Tanggapan Kalina Oktaranny
Pantauan Tribunsumsel.com di pasar Bukit Sulap Kota Lubuklingau,
rata-rata para pedagang menjual cabai di kisaran harga Rp 50 per kilogram,
bahkan bila kualitas sangat bagus bisa mecapai Rp 60 Kg.
Baca: Unggah Foto Dibawah Menara Eiffel, Wajah Natural Maia Estianty Bikin Netizen Pangling !
Rus (50) salah satu pedagang mengaku, harga cabai mengalami kenaikan sudah sejak sebulan terakhir terutama sejak awal bulan Febuari lalu.
"Awal Febuari lalu masih Rp 20 ribu per kilogram, namun makin hari makin naik sampai sekarang mencapai Rp 50 ribu per Kilogram," ungkpanya, Jumat (16/3/2018).
Biasanya kata Rus pasokan cabai di kota Lubuklinggau sangat melimpah baik dari Kota Palembang dan Curup Bengkulu,
Baca: 5 Tanda Ini Buktikan Kamu Sedang Merasa Kesepian
namun karena cuaca ini sangat sedikit dan harga pun tinggi.
"Kita ngambil dari agen Rp 45 Ribu, kita jualnya Rp 50 Ribu, sedangkan cabai rawit kita ngambil Rp 35 ribu, sedangkan jual Rp 40 Ribu," katanya.