Tingginya Turis Muslim dan Mulai Dilirik, Palembang Mulai Terapkan Wisata Halal

Wisata halal mulai dilirik dan bakal dikembangkan di Indonesia karena tingginya turis muslim

Penulis: Hartati | Editor: Melisa Wulandari
Tribunsumsel.com/Hartati
Tingginya Turis Muslim dan Mulai Dilirik, Palembang Mulai Terapkan Wisata Halal 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Hartati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Wisata halal mulai dilirik dan bakal dikembangkan di Indonesia karena tingginya turis muslim mancanegara yang berkunjung ke Indonesia.

Tahun ini, wisata halal mulai diperkenalkan pada pelaku usaha.

Halal yang dimaksud bukan cuma makanannya saja tapi halal secara keseluruhan mulai dari prosesnya hingga makanan yang dihasilkan.

Baca: Sebut Tak Selingkuh ! Ketua RT di Rumah Nylla Berani Beri Garansi Ini,Terungkap Alasannya!

Potensi wisata halal diprediksi bisa menyumbang devisa negara Rp 46 triliun.

Potensi yang luar biasa mengingat pariwisata adalah penyumbang devisa terbesar kedua secara nasional.

Berkaca pada Lombok, yang sudah lebih dulu menerapkan potensi wisata halal, Palembang juga mulai melirik potensi wisata halal ini.

Baca: Tanggapi Isu Selingkuh Raffi Ahmad-Ayu Ting Ting,Syahnaz Tuduh Sosok Ini Biang Keroknya!

Karena perkembangan pariwisata Sumsel sudah mulai bekerjasama dengan Malaysia sehingga banyak wisatawan muslim yang berkunjung ke Sumsel mencari makanan halal.

"Potensi pariwisata halal ini memang luar biasa besar dan berkaca dari pengalaman pribadi sendiri saat ke luar negeri

sulit mencari makanan halal sehingga harus membawa bekal sendiri," kata Ketua Kadin Nasional Edi Ganefo disela talk show Halalpun Jadi Pesona di Rumah Limas Palembang, Rabu (21/2/2018).

Baca: Keluhan Warga di Muratara Mengenai Listrik Akan Terjawab Setelah Pemerintah Lakukan Ini

Ramainya momen wisata halal dikatakan Edi jangan kemudian dikomersilkan karena banyaknya pelaku usaha yang ingin mendapatkan sertifikasi halal.

Proses halalnya memang harus benar-benar halal keseluruhan jangan halal karen dipaksakan apalagi sampai dikomersilkan sebab perhitungannya dunia dan akhirat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved