Speedboat Tenggelam

Jenazah Korban Speedboat Tenggelam, Mulyono dan Anaknya Dibawa ke Rumah Duka

Tayang: Kamis, 4 Januari 2018 17:48 WIB

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Melisa Wulandari

Jenazah Korban Speedboat Tenggelam, Mulyono dan Anaknya Dibawa ke Rumah Duka

tribunsumsel.com/M. Ardiansyah

Jenazah Mulyono saat dimasukan ke dalam mobil jenazah untuk dibawa kr rumah duka dikawasan 2 Ulu Palembang, Kamis (4/1/2018).

Baca Selanjutnya:

Dua Menteri Hadir di Pernikahan Anak Herman Deru, dr Ratu Tenny Dipersunting Letda Herfandi

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Usai dilakukan visum dari dokter forensik RS Bhayangkara Palembang, jenazah Mulyono dan anaknya Bunga diserahkan ke keluarganya untuk di bawa pulang ke rumah duka, Kamis (4/1/2018).

Baca: Lokasi Tenggelamnya Speedboat di Banyuasin Dihuni Banyak Buaya, Basarnas Tak Berani Menyelam

Penyerahan jenazah Mulyono dan Bunga, langsung dilakukan Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Bimo Anggoro didampingi Dir Polairud Polda Sumsel Kombes Pol Robinson Siregar kepada keluarga korban speedboat Awet Muda.

Baca: Depan Rumah Jenifer Dunn Dikenal Angker, Warga Sekitar Takut, Tapi Kok Keluarga Jedunn Biasa Saja?

Setelah diserahkan ke pihak keluarga, rencananya jenazah Mulyono dan anaknya Bunga akan disemayamkan di rumah duka yang ada di 2 Ulu Palembang.

Baca: Ini Dia Sederet Potret Istri Wakil Walikota Gorontalo yang Ditangkap BNNP Saat Pesta Sabu

Lokasi Tenggelamnya Speedboat di Banyuasin Dihuni Banyak Buaya, Basarnas Tak Berani Menyelam

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Lokasi tenggelamnya speedboat "Awet Muda" di Perairan Tanjung Serai Banyuasin merupakan sungai yang dihuni banyak buaya.

Hal ini diungkapkan warga Desa Bunga Karang Simpang PU Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin yang letaknya tidak jauh dari tempat kejadian perkara.

Seperti diceritakan, Mahmud (45), warga setempat, hampir setiap hari buaya kerap muncul di perairan itu.

Speedboat Awet Muda kecelakaan di perairan Banyuasin (IST)

Makanya warga disana tidak berani berlama-lama mencari ikan di sungai.

"Diperairan ini banyak buaya . Sering warga melihatnya," ceritanya.

Kepala Basarnas Palembang, Toto Mulyono, membenarkan, mereka tidak berani mencari korban dengan menyelam ke dalam air karena beberapa petugas sudah melihat langsung keberadaan buaya ini.

"Iya kami tidak berani karena di perairan ini banyak buaya. Tim mencari menyisiri sungai hingga radius 5 km dari TKP awal," jelasnya.