Tak Mampu Bayar Iuran Anak Pak Jiwit Malu ke Sekolah
Ditengah himpitan ekonomi anak Pak Jiwit tetap optimis cita-citanya ingin menjadi seorang Bidan bisa tercapai
MUARADUA, TRIBUN--Ditengah himpitan ekonomi anak Pak Jiwit tetap optimis cita-citanya ingin menjadi seorang Bidan bisa tercapai, hal itu pernah ia utarakan pada orang tuanya.
Keluarga kecil yang menarik simpati banyak warga itu yang hari ini mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari program kementerian sosial.
Dibalik cita-citanya yang ingin menjadi Bidan, Vera Susanti yang tinggal bersama keluarga di gubuk darurat itu telah dua tahun berhenti dari belajar di Sekolah Dasar (SD).
Menurut Jiwit, anak yang berkeinginan cita-cita menjadi bidan tersebut jika masih lanjut sekolah mungkin sudah duduk di kelas 5 Sekolah Dasar (SD).
Saat dibincangi Jumat (22/12/2017) siang anak yang berusia 10 tahun tersebut malu-malu dan tak banyak bicara.
"Cita-citanya mau jadi bidan," cetus ayahnya, mewakilkan anaknya yang tak mau bicara.
Yang membuat Vera putus sekolah sebab kerap kali dibully teman-temannya, serta malu sebab tak pernah membayar uang iuran sekolah. Kini bocah sepuluh tahun tersebut tak mau lagi bersekolah.
"Padahal otak mudah tanggap, akan tetapi disuruh sekolah tidak mau lagi,"ujar Pak Jiwit lagi.
umat (22/12/2017) siang keluarga pak Jiwit didatangi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes), untuk mengecek kesehatan keluarga tersebut.
Kunjungan yang dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan Herman Azedi, MM, beserta perangkat Desa memastikan kalau kesehatan anggota keluarga tersebut baik-baik saja. Selain itu juga mereka memberikan obat-obatan, dinkes juga makanan.
"Memang keluarga miskin, sudah kita cek dan sudah cek kesehatannya mereka baik-baik saja," jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan OKU Selatan mengatakan kalau keluarga tersebut sudah mempunyai Kartu Indonesia Sehat (KIS) sejak lama.
"Dia sudah ada kartu KIS akan tetapi tidak tahu kalau itu untuk berobat, karena Pak Jiwit tidak bisa membaca,"jelas Herman Azedi.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Endar Suhairi, mengatakan saat ini pihaknya belum bisa memberikan bantuan banyak karena tidak tersedianya program khusus untuk itu.
"Kita tidak ada program khusus untuk itu jadi kita belum bisa memberikan bantuan, akan tetapi untuk tahun 2018 sudah di masukan ke Keluarga (PKH) dari Kementerian Sosial,"jelas Endar.