Fakta Gunung Agung dalam Catatan Lontar Bali yang Jarang Diketahui, Letusan Dahsyat Tahun 1711

Gunung Agung selama ini hanya diketahui sempat meletus sebanyak empat kali dari tahun 1808, 1821, 1843, dan 1963.

Instagram
Aktivita Gunung Agung 

TRIBUNSUMSEL.COM- Saat ini Aktivitas Gunung Agung tengah meningkat.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati Gunung Agung dari radius 6 kilometer.

Karena gunung yang berada di Karangasem itu terus mengalami erupsi dan peningkatan aktivitas hingga pagi ini, sekira pukul 05.05 WITA.

Gunung Agung selama ini hanya diketahui sempat meletus sebanyak empat kali dari tahun 1808, 1821, 1843, dan 1963.

Namun, menurut catatan lontar, gunung tertinggi di Bali ini pernah mengalami 15 peristiwa yang mengarah ke letusan sebelum 1963.

Baca: Kasus Nikah Siri Sunu dan Umi Pipik : Istri Pertama Sunu Hampir Gila, Begini Kondisinya, Menyedihkan

 

Baca: Inalilahi : Kabar Duka Datang dari Jane Shalimar, Seketika Netizen Ramai-ramai Mendoakan

Baca: Masih Ingat Mantan Vokalis The Fly, Bjah? Pernah Nganggur dan Kelaparan, Begini Nasibnya Sekarang

Bahkan, dalam catatan lontar Bali, letusan yang serupa tahun 1963 juga tercatat terjadi pada tahun 1711.

"Fakta" baru tersebut terungkap dalam diskusi Hanacaraka bertajuk "Catatan Gunung Agung dalam Lontar-lontar Bali" yang digelar pada Senin (2/10/2017) di Jalan Gatot Subroto Barat, Denpasar.

Baca: Subhanallah! Penampakan Awan Berlafaz Allah di Gunung Lawu, Lihat Fotonya Bikin Takjub!

Baca: 2 Fenomena Ini Terjadi, Status Awas Gunung Agung Bakal Turun?

Baca: Sepi Tawaran Job TV,Begini Pekerjaan Rina Nose Sekarang Mengejutkan,Netizen:Mungkin Karma!

"Bencana yang dicatatkan dari tiga naskah yang saya amati dari Babad Bumi, Kalawasan, dan Tusan, itu baru berdirinya puncak Gunung Agung awal masehi. Kemudian di tahun 1002 itu terjadi bencana dan sampai ada 15 peristiwa sebelum 1963. Peristiwa itu mungkin mirib dengan 1963," kata peneliti lontar, Sugi Lanus, yang jadi salah satu pembicara dalam diskusi tersebut.

Selain Sugi Lanus, diskusi tersebut juga mendatangkan kolektor lontar asal Karangasem, Ida I Dewa Gede Catra.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved