Jangan Minum ini Setelah Minum Kopi Jika Tak Mau Bernasib Seperti Wanita ini, Mengerikan

Gejala overdosis kafein bisa meliputi pusing dan haus yang meningkat, menurut profesional medis.

Penulis: M. Syah Beni | Editor: M. Syah Beni
Insideedition
Meninggal karena minuman 

TRIBUNSUMSEL.COM- Seorang anak asal South Carolina berusia 16 tahun meninggal karena overdosis kafein setelah minum kopi, soda dan minuman energi dalam jangka waktu dua jam.

Itulah penyebab kematiannya menurut pihak berwenang.

Davis Allen Cripe dilaporkan ambruk di kelas dan meninggal bulan lalu setelah kelimpahan kafein di sistemnya menyebabkan aritmia jantung.

Baca: Saat Akan Dikuburkan, Jenazah Ini Tiba-tiba Bangun dan Katakan Sesuatu yang Bikin Merinding

Baca: Wanita Cantik yang Ditemukan Tewas itu Ternyata Begini Sosoknya di Mata Kerabat

Baca: Mau Tahu Anak Anda Nanti Laki-laki Atau Perempuan, Cukup Cek dari Telapak Tangan Anda

Baca: 7 Benda Tak Lazim yang Ditemukan Dalam Tubuh Manusia, Nomor 6 Jangan Sampai Kejadian di Anda

Baca: Gila, Gara-gara Wanita Pamer Bokong di Pinggir Jalan, Peristiwa Mengerikan Terjadi

"Pada hari ini dalam dua jam sebelum kematiannya, kita tahu telah mengkonsumsi makanan besar dari sebuah restoran cepat saji dan juga beberapa jenis minuman energi," kata Richland County Coroner Gary Watts dalam sebuah konferensi pers.

"Kami kehilangan Davis dari bahan yang benar-benar legal. Minuman ini bisa sangat berbahaya. "

Watts juga mengatakan tidak ada bukti adanya kondisi jantung yang tidak terdiagnosis.

Dosis yang dianjurkan untuk kafein per hari adalah 400 mg.

Gejala overdosis kafein bisa meliputi pusing dan haus yang meningkat, menurut profesional medis.

Sejumlah besar kafein bisa mematikan.

Ayah Cripe, Sean, mendesak orang tua lainnya selama konferensi pers untuk berbicara dengan anak-anak mereka tentang bahaya minuman energi.

"Bukan kecelakaan mobil yang merenggut nyawanya, melainkan minuman energi," katanya.

"Orangtua, tolong bicarakan dengan anak-anak Anda tentang minuman energi ini. Dan remaja dan pelajar, tolong berhenti membelinya."

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved