Berita Banyuasin
Angin Kencang dan Ombak Tinggi, Nelayan Sungsang Banyuasin Tak Berani Melaut Hingga ke Selat Bangka
Pasalnya, pada bulan itu memasuki musim penghujan yang menyebabkan angin kecang dan ombak tinggi.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL. COM, BANYUASIN - Pada bulan November hingga Januari mendatang, membuat nelayan harus esktra waspada ketika melaut.
Pasalnya, pada bulan itu memasuki musim penghujan yang menyebabkan angin kecang dan ombak tinggi.
Atas hal itu, para nelayan di Kecamatan Banyuasin II atau Sungsang Kabupaten Banyuasin, mengaku, tiga bulan tersebut menjadi momok bagi para nelayan untuk melaut karena takut perahu ataupun pompon mereka diterpa angin kencang sekaligus ombak.
"Melaut tetap, tetapi tidak terlaku jauh mencari ikannya. Karena, bulan November ini sudah masuk musim hujan dan angin kencang. Jadi memang, saat melaut perlu kewaspadaan," kata Wildan yang merupakan nelayan Sungsang, Kamis (13/11/2025).
Semua nelayan Sungsang sudah memahami, bila dua bulan pada akhir tahun dan juga awal tahun menjadi masa dimana nelayan akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan hasil yang maksimal saat melaut.
Meski begitu, mereka tetap berupaya untuk tetap melaut untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Solusinya, mereka mencari ikan tidak sampai hingga ke selat Bangka seperti biasanya.
Baca juga: Didampingi Kadis PUTR, Bl Bupati Askolani Cek Pelaksanaan Pembangunan Jalan Poros Kampung Nelayan
Baca juga: Diterjang Angin Kencang, Rumah Nelayan di Sungsang Banyuasin Roboh
Hal ini, juga dibenarkan Kades Marga Sungsang Taufik.
Menurutnya, warga Desa Marga Sungsang yang hampir semuanya nelayan saat bulan November, Desember dan Januari, menjadi bulan paceklik bagi para nelayan.
"Angin kencang, otomatis ombak juga tinggi. Inilah yang jadi tantangan bagi nelayan dan hasil melaut juga biasanya tidak maksimal. Makanya, tiga bulan ini biasanya disebut masa paceklik," ungkapnya.
Bila ombak sudah sangat besar dan angin bertiup sangat kencang, lanjut Taufik biasanya para nelayan Sungsang lebih memilih untuk tidak melaut. Karena, bila dipaksakan untuk tetap melaut ini dapat membahayakan jiwa para nelayan.
"Namun, untuk memenihi kebutuhan sehari-hari mereka melaut tetapi tidak jauh. Cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dianggap cukup pulang. Berbeda bila biasanya, mereka melaut bisa beberapa hari dengan hasil yang memuaskan juga biasanya," pungkasnya.
| Kecelakaan Maut di Banyuasin, Fortuner Ngebut dan Pecah Ban, Tabrak Mobil Box, 1 Orang Tewas |
|
|---|
| Bermain Saat Air Pasang, Bocah Perempuan di Banyuasin Tewas Tenggelam, Ditemukan 25 Meter dari Rumah |
|
|---|
| Diterjang Angin Kencang, Rumah Nelayan di Sungsang Banyuasin Roboh |
|
|---|
| Takut Lihat Temannya Ditembak Polisi, Begal di Banyuasin Pilih Menyerah Diri, Kejam Incar IRT |
|
|---|
| Truk Fuso Tabrak Tiang PLN dan Papan Reklame Minimarket di Betung Banyuasin, Polisi : Remnya Blong |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/Angin-Kencang-dan-Ombak-Tinggi-Nelayan-Sungsang-Banyuasin-Tak-Berani-Melaut-Hingga-ke-Selat-Bangka.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.