Polisi Cekcok dengan Sopir di PALI
Polisi di PALI Pecahkan Kaca Truk Diduga Bawa BBM Ilegal Ternyata Semangka, Kini Diperiksa Propam
Kasat Lantas Polres PALI, AKP Desram Cemy minta maaf anggotanya memecahkan kaca truk yang dikira membawa BBM ilegal ternyata semangka
Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, PALI -- Kasat Lantas Polres PALI, AKP Desram Cemy meminta maaf atas tindakan anggotanya memecahkan kaca sebuah truk yang dikira membawa BBM ilegal ternyata bermuatan semangka.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Merdeka, Kelurahan Handayani Mulya, Kecamatan Talang Ubi, Selasa (16/9/2025) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
Video berdurasi singkat tersebut langsung menyulut reaksi publik, menuding adanya tindakan arogan aparat di lapangan.
Desram menjelaskan, insiden bermula saat lima truk beriringan dari arah Jambi menuju Jakarta melintas di kawasan Simpang Tiga Polres PALI.
Petugas mencoba memberhentikan karena curiga truk mengangkut minyak ilegal.
Namun, salah satu sopir justru tidak mengindahkan perintah dan bahkan sempat menyerempet mobil polisi.
“Truk akhirnya bisa diberhentikan tidak jauh dari rumah dinas Wakil Bupati PALI. Saat itu kaca jendela samping sopir sudah pecah. Setelah saya tanya, anggota mengaku memecahkan kaca karena emosi lantaran sopir tidak berhenti meski sudah diberi peringatan,” ujar Desram, Rabu (17/9/2025).
Hasil pemeriksaan menunjukkan kelima truk itu bukan mengangkut minyak ilegal, melainkan membawa muatan buah semangka dari arah Singkut, Jambi, yang hanya melintas di wilayah PALI.
Baca juga: Viral Polisi di PALI Pecahkan Kaca Truk Berujung Cek-cok Dengan Sopir, Kasatlantas : Salah Paham
Dengan nada tegas, Kasat Lantas menekankan bahwa tindakan emosional tersebut tidak dibenarkan dalam tugas kepolisian.
“Saya langsung menegur anggota. Itu sangat salah, karena sopir hanya melakukan pelanggaran lalu lintas, bukan tindak pidana,” katanya.
Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak Satlantas mengganti kerugian akibat kaca pecah dan secara resmi meminta maaf kepada sopir.
“Permasalahan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Sopir dan anggota saya sudah berdamai. Kami memohon maaf atas kejadian ini dan berjanji akan menjadi pelajaran agar tidak terulang lagi,” ungkap Desram.
Tidak hanya berhenti dengan permintaan maaf, Desram menegaskan proses hukum internal tetap berjalan.
Anggota yang diketahui terlibat, Briptu Donna, kini telah diperiksa oleh Propam Polda Sumsel.
“Propam sudah memeriksa yang bersangkutan, dan proses tetap berjalan sesuai aturan,” tandasnya.
Di akhir keterangannya, Desram mengingatkan pentingnya keselamatan berlalu lintas.
“Kami berharap masyarakat tetap tertib dan patuh aturan lalu lintas. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama, baik sopir, pengguna jalan lain, maupun kami sebagai petugas di lapangan,” tutupnya.
Cekcok Polisi VS Sopir di Palembang
Baru-baru ini juga viral cek-cok antara polisi dan sopir truk namun peristiwa itu terjadi di Kota Palembang, Sumsel.
Pada narasi video yang dibagikan akun Facebook Think smart, Kamis, (11/9/2025), peristiwa itu terjadi di kawasan lampu merah Macan Lindungan, Palembang.
Dalam video yang baru-baru ini beredar, terlihat seorang polisi menghentikan truk, lalu diduga meminta SIM hingga memicu kemarahan sopir.
Sopir tersebut tersulut emosi hingga sempat membanting air mineral botol di dalam mobil.
Kasat Lantas Polrestabes Palembang AKBP Finan S Rapidta mengatakan kejadian ini bermula saat anggotanya melihat sopir tidak menggunakan safety belt dan tidak ada pelat nopol belakang.
Mendapati itu, Aiptu Taufik langsung menyetop laju kendaraan sang sopir.
Namun Aiptu Taupik malah dimarahi dan nyaris dipukul dengan botol air mineral.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.