Berita Polres Ogan Ilir

Polres Ogan Ilir Gelar Apel Pasukan Operasi Zebra Musi 2025, Siap Wujudkan Kamseltibcar Lantas 

Rangkaian kegiatan meliputi pemeriksaan pasukan, penyematan pita operasi, amanat inspektur upacara, pembacaan doa, hingga penutup.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Sri Hidayatun
dokumentasi polisi
CEK PASUKAN - Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo memimpin apel pasukan Operasi Zebra Musi, Senin (17/11/2025). Peserta apel terdiri dari personel gabungan TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan Dinas Kesehatan. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Polres Ogan Ilir menggelar apel pasukan Operasi Zebra Musi 2025.

Apel dipimpin oleh Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo.

Peserta apel terdiri dari personel gabungan TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan Dinas Kesehatan. 

Rangkaian kegiatan meliputi pemeriksaan pasukan, penyematan pita operasi, amanat inspektur upacara, pembacaan doa, hingga penutup.

Dalam amanatnya, Bagus menyampaikan bahwa Operasi Zebra Musi 2025 dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia.

Operasi dilakukan selama 14 hari mulai tanggal 17 hingga 30 November mendatang.

"Evaluasi operasi tahun sebelumnya menunjukkan peningkatan 7 persen angka kecelakaan, sementara korban meninggal dunia menurun 1 persen. Korban luka ringan juga mengalami penurunan hingga 16 persen," terang Bagus di halaman Mapolres Ogan Ilir, Senin (17/11/2025) pagi.

Baca juga: Polres Ogan Ilir Gelar Penyuluhan Pencegahan dan Penanganan Terorisme Serta Radikalisme

Bagus menegaskan bahwa fokus operasi bukan semata-mata pada penindakan, tetapi juga pada pembinaan, edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat. 

Operasi Zebra menekankan tindakan preemtif, preventif dan penegakan hukum secara proporsional. 

"Polisi hadir bukan untuk menakuti, tetapi untuk melindungi masyarakat. Tertib di jalan berarti peduli pada diri sendiri dan orang lain,” ucap Bagus.

Meski mengedepankan pendekatan persuasif, penegakan hukum tetap dilakukan terhadap pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal.

Seperti penggunaan handphone saat berkendara, tidak menggunakan helm atau sabuk pengaman, melawan arus, melebihi batas kecepatan, pengemudi di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang dan berkendara dalam pengaruh alkohol.

"Kepada seluruh personel kiranya dapat bekerja profesional, humanis dan penuh tanggung jawab selama pelaksanaan operasi," kata Bagus mengingatkan.

Baca berita lainnya di google news

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved