Pembunuhan Kacab Bank di Jaktim

Segini Bayaran 4 Tersangka Untuk Tugas Menculik Ilham Pradipta Kacab Bank BUMN, Baru Terima DP

Pengakuan pelaku penculikan Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta

|
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
Instagram Ilham Pradipta/ Istimewa
ILHAM PRADIPTA DICULIK DAN DIBUNUH - Foto Ilham Pradipta saat masih hidup (Kanan). Foto saat Ilham Pradipta diculik di supermarket di kawasan Jakarta Timur (Kiri), Rabu (20/8/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pengakuan pelaku penculikan Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat dijanjikan uang culik korban.

Keempat pelaku rupanya dijanjikan ayaran puluhan juta rupiah untuk menculik korban.

Hal ini diungkap Adrianus Agal, kuasa hukum salah satu tersangka berinisial EW alias Eras, mengatakan hal tersebut saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2025).

"Mereka dijanjikan dapat puluhan juta rupiah, tapi baru dikasih DP (uang muka)," kata Adrianus. Dikutip Wartakotalive.com

"Saya tidak bisa memastikan angka DP-nya, tapi angkanya tidak lebih dari Rp 50 jutaan," lanjutnya.

 

PELAKU CULIK KACAB BANK - Kronologi penangkapan terhadap EW (28) (kanan), terduga penculik kepala kantor cabang pembantu (KCP) bank BUMN di Jakarta, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
PELAKU CULIK KACAB BANK - Kronologi penangkapan terhadap EW (28) (kanan), terduga penculik kepala kantor cabang pembantu (KCP) bank BUMN di Jakarta, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Kompas.com)

 

Sebagian uang muka yang diterima pelaku penculikan tersebut sudah disita penyidik Polda Metro Jaya.

"Belum dibayar full, tapi sebagian sudah disita," ucap Adrianus.

Baca juga: Keseharian DH Aktor Intelektual Kasus Pembunuhan Ilham Pradipta Kacab Bank BUMN, Gaya Hidup Disorot

Selain itu, motif ekonomi disebut menjadi latar belakang keterlibatan keempat tersangka kasus penculikan dan pembunuhan kepala cabang banik BUMN itu.

Mereka diduga terlibat karena tekanan ekonomi dan iming-iming bayaran.

"Kalau mereka tahu berujung pada pembunuhan, mereka akan menolak (menculik), kami beragama dan tidak mungkin (menerima ajakan penculikan dan pembunuhan)," kata Adrianus.

Adrianus Agal mengatakan, EW dan tiga pelaku penculikan lainnya hanya berperan menjemput paksa MIP atas perintah seseorang berinisial F.

Eras dan para pelaku lain lalu menyerahkan korban ke F di kawasan Cawang, Jakarta Timur.

"Ada perintah dari oknum F supaya menyerahkan korban di Cakung, setelah diserahkan, keempat pelaku penjemputan paksa ini dianggap sudah selesai tugas dan mereka pulang," jelas Adrianus.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved