Berita Palembang

Semangat Lawan Stunting, BKKBN Sumsel Ajak Ribuan Orang Tua Asuh Jalankan GENTING

Sebagai bentuk apresiasi dan refleksi satu tahun perjalanan Genting, Tribunnews bersama BKKBN menggelar Talkshow Solidaritas Genting.

|
TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA TRISNAWATI
TALKSHOW GENTING -- Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel dr. Arios Saplis beserta jajaran nonton bareng (Nobar) Talk Show Solidaritas GENTING dengan tajuk "Tumbuh Tanpa Batas" yang diadakan di Studio I Kompas TV, Menara Kompas, Jakarta. Sedangkan Nobar dilakukan di Kantor BKKBN Provinsi Sumsel, Rabu (15/10/2025). 

Jadi ada beberapa skema yang bisa dipilih sesuai kemampuan masing-masing.

Skema pertama 1 orang untuk 1 orang anak asuh dengan memberikan Rp 15 ribu per hari selama tiga bulan. 

Lalu bisa juga  3 orang untuk memberi nutrisi 1 anak asuh, jadi Rp 15 ribu tadi dibagi tiga untuk tiga bulan.

Kemudian bisa juga enam orang untuk 1 anak asuh, jadi dibagi 6 dan ada juga yang dibagi 9 disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. 

Oleh karena itu, melalui momentum talk show yang sangat baik ini, ia pun ingin mengajak seluruh elemen masyarakat Sumsel. Mari perluas kepedulian. 

Mari sukseskan edukasi.  Pemahaman tentang gizi, pola asuh, dan sanitasi adalah kunci pencegahan stunting yang berkelanjutan.

Mari jaga semangat kolaborasi ini. Hanya dengan bergandengan tangan, kita dapat memastikan tidak ada satu pun anak di Bumi Sriwijaya ini yang tumbuh dengan keterbatasan.

Mari wujudkan generasi penerus Sumatera Selatan yang sehat, cerdas, kuat, dan benar-benar Tumbuh Tanpa Batas. 

"Setiap dari kita bisa menjadi Orang Tua Asuh, memberikan dukungan baik berupa dana, pengetahuan, maupun waktu untuk mendampingi keluarga berisiko," katanya

Sementara itu Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd sebagai keynote speaker menjelaskan, filosofi dan tujuan utama di balik lahirnya GENTING berakar pada nilai gotong royong, solidaritas sosial, dan tanggung jawab bersama dalam membangun generasi Indonesia yang sehat dan unggul. 

"Filosofi dasar gerakan GENTING, Gotong Royong sebagai Jati Diri Bangsa. Gerakan ini merefleksikan semangat "gotong royong untuk masa depan anak bangsa" di mana seluruh elemen masyarakat, pemerintah, swasta, tokoh masyarakat, dan individu ikut ambil bagian membantu keluarga yang rentan stunting," katanya. 

Lalu, kedermawanan dan kepedulian sosial. GENTING menghidupkan kembali tradisi “orang tua asuh” yang telah lama hidup dalam budaya Indonesia, membantu tanpa pamrih untuk menciptakan kesejahteraan bersama.

Filosofinya adalah “yang mampu membantu yang membutuhkan” agar tidak ada anak tertinggal dalam tumbuh kembangnya.

Berdasarkan Indek Kedermawanan Dunia (WGI) orang Indonesia merupakan individu yang paling dermawan sedunia. Predikat ini telah disandang Indonesia selama 7 tahun terakhir. Salah satu indikatornya, sebanyak 6 – 7 dari 10 orang Indonesia mau membantu orang lain meskipun tidak mengenal. 

Kemudian, pembangunan manusia berbasis nilai kemanusiaan. 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved