Berita Palembang

Bidik Pasar Ekspor Makanan Hewan, EVO Group Siap Rekrut Ribuan Tenaga Kerja Lokal

PT Evo Manufakturing Indonesia (EMI), pabrik pengolahan makanan hewan di Tanjung Api-api menargetkan meningkat produksi ke ekspor.

Penulis: Hartati | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/HARTATI
EMI PET - PT Evo Manufakturing Indonesia (EMI) pabrik pengolahan makanan hewan di Tanjung Api-api menargetkan meningkat produksi hingga menjangkau pasar ekspor sehingga bisa menambah tenaga kerja lokal. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - PT Evo Manufakturing Indonesia (EMI), pabrik pengolahan makanan hewan di Tanjung Api-api menargetkan tingkatkan produksi hingga menjangkau pasar ekspor sebab tahun ini.

Diperkirakan, pertumbuhan pasar makan hewan nasional menembus angka Rp25 triliun atau naik sekitar 10–15 persen dibanding tahun lalu.

CMO Evo Group, Dimas Baskoro mengatakan, pabrik EMI menjadi pelopor industri makanan hewan di Tanah Air dengan memproduksi makanan hewan basah sekaligus makanan hewan kering berstandar internasional dan diklaim sebagai yang tercanggih di Asia Tenggara.

“Pabrik ini dirancang dengan kapasitas maksimal 300 ribu ton per tahun, terdiri dari 180 ribu ton wet food dan 120 ribu ton dry food. Target kapasitas optimal ini kami harapkan bisa tercapai pada 2030,” ujar CMO Evo Group, Dimas Baskoro, Senin (6/10/2025).

Dengan skala sebesar itu, Indonesia diharapkan mampu mengurangi defisit perdagangan di sektor pet food.

Langkah besar Evo Group mendapatkan perhatian langsung dari pemerintah.

Dalam audiensi pada April 2025, Menteri Perdagangan menyatakan dukungannya agar Evo Group bisa menembus pasar internasional, sekaligus memperkuat daya saing produsen lokal di dalam negeri.

Tak hanya soal ekspor, pabrik ini juga berkomitmen memanfaatkan sumber daya lokal.

Mulai dari bahan baku hingga tenaga kerja, EMI menempatkan masyarakat sebagai bagian penting dari proses pertumbuhan. 

Saat ini, tercatat lebih dari 400 karyawan telah direkrut, dengan 50 persen berasal dari Kabupaten Banyuasin, dan 90 persen merupakan putra daerah Sumatera Selatan.

“Jika beroperasi penuh, kami memerlukan 1.500 hingga 2.000 tenaga kerja. Artinya, pabrik ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga membuka ruang kerja dan masa depan baru bagi masyarakat,” tambah Dimas.

Dimas menambahkan, dalam proses produksinya, EMI berkomitmen mematuhi aturan pemerintah dan standar internasional.

Perusahaan telah memenuhi izin lingkungan, izin bangunan, sertifikat veteriner (NKV), serta berproses untuk sertifikasi ISO 22000 dan FSSC 22000 terkait keamanan pangan.

Evo Group meyakini, investasi besar yang telah ditanamkan akan menciptakan multiplier effect bagi perekonomian nasional.

Kehadiran pabrik ini diharapkan bukan hanya menjadi kebanggaan masyarakat Banyuasin, tetapi juga ikon baru industri pet food Indonesia di mata dunia.

“Pabrik ini adalah langkah nyata kami menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi dan produksi global di bidang makanan hewan. Kami ingin masyarakat merasa memiliki kebanggaan atas pencapaian ini,” tutup Dimas.

 

 

 

Baca berita menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved