Guru Tampar Siswa di Subang

Kronologi Guru di Subang Tampar Siswa Berujung Dilaporkan ke KDM, Gegara Merokok & Loncat Pagar 

Kronologi guru SMP Negeri 2 Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat menampar siswa hingga berujung wali murid lapor ke Dedi

|
(Tangkapan layar video Dedi Mulyadi)
GURU TAMPAR SISWA - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat bertemu dengan guru SMPN 2 (kiri) Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Rabu (5/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Guru SMP di Subang tampar siswa karena ketahuan merokok dan loncat pagar.
  • Guru tersebut dilaporkan ke Dedi Mulyadi.
  • Dedi Mulyadi Gubernur Jabar turun tangan.

 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kronologi guru SMP Negeri 2 Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat menampar siswa hingga berujung wali murid lapor ke Dedi Mulyadi.

Guru tersebut bernama Rana Saputra.

Dalam video yang beredar, tampak sejumlah guru di kelas berupaya melerai perselisihan tersebut.

Terdengar orang tua siswa menegur guru tersebut karena diduga menampar anaknya berinisial ZR (16) di sekolah.

Sang guru lantas menantang orang tua siswa untuk melapor ke Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

"Lah ini anda main gampar-gampar aja. Pak Dedi tolong lah," ucap orang tua itu kepada guru tersebut, dikutip Tribunnews.com

GURU TAMPAR SISWA- Tangkap layar Gubernur Dedi Mulyadi (kiri) saat temui Rana Setiaputra (kanan) Seorang guru di SMP Negeri 2 Jalancagak, Subang diduga menampar siswanya usai upacara bendera, Senin (3/11/2025), Gubernur Jabar KDM turun tangan
GURU TAMPAR SISWA- Tangkap layar Gubernur Dedi Mulyadi (kiri) saat temui Rana Setiaputra (kanan) Seorang guru di SMP Negeri 2 Jalancagak, Subang diduga menampar siswanya usai upacara bendera, Senin (3/11/2025), Gubernur Jabar KDM turun tangan (Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

Sang guru yang mendengar itu tak ciut nyali.

"Laporin saja ke Pak Dedi Mulyadi, saya tunggu," katanya menantang balik. 

Baca juga: Sosok Rana Setiaputra, Guru Tampar Siswa di Subang Sesumbar Tak Takut Dilaporkan ke Dedi Mulyadi

Rana yang merupakan guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menampar ZR setelah upacara bendera, Senin (3/11/2025).

Usai video perselisihannya dengan orang tua siswa viral, Rana Saputra ditemui Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Kepada Dedi Mulyadi, Rana menerangkan alasannya menampar ZR. 

Ia menyebut sederet pelanggaran yang telah dilakukan siswanya itu.

"Dia (siswa ZR) pelanggarannya merokok, kemudian berkelahi, mengganggu kelas yang lain, dan terakhir loncat dari pagar,” ujar Rana, dikutip Tribunjabar.id, Rabu (5/11/2025).

Sementara, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Jalancagak, Yaumi Basuki menuturkan, peristiwa itu bermula saat Rana berupaya menegakkan kedisiplinan.

Pasalnya, ZR dan tujuh siswa lainnya kedapatan meloncat pagar sekolah untuk bolos.

Lebih lagi, pagar tersebut baru selesai dibangun dan pihak sekolah telah mewanti-wanti agar fasilitas itu dijaga.

Namun, dalam kasus ini, pihak sekolah tidak membenarkan adanya kekerasan fisik yang dilakukan Rana terhadap para siswa tersebut.

‎"Kejadian kemarin itu sebenarnya bentuk kesalahpahaman antara orang tua siswa dan pihak sekolah."

"Kami ingin menegakkan kedisiplinan, namun kami juga tidak membenarkan adanya kekerasan fisik," ujar Yaumi saat ditemui Tribunjabar.id di SMPN 2 Jalancagak, Rabu (5/11/2025).

Yaumi menerangkan, ada delapan siswa yang saat itu mendapat tindakan disiplin berupa tamparan ringan.

‎"Iya, delapan orang. Guru hanya menampar pelan. Itu dilakukan setelah upacara dan anak-anak belum bubar," terang dia.

Meski menyebut tindakan itu sebagai bentuk penegakan disiplin, namun pihak sekolah mengakui cara tersebut keliru.

‎"Kami akan mengevaluasi cara pembinaan. Ke depan kami akan mencari solusi bagaimana mendisiplinkan tanpa kekerasan fisik," ujar Yaumi.

Kronologi Versi Wali Murid

Selain itu, orang tua ZR, Deni Rukmana (38) menjelaskan maksud dan tujuannya mendatangi sekolah usai anaknya ditampar guru.

Ia menegaskan, kedatangannya ke sekolah hanya untuk mengklarifikasi secara baik-baik.

Namun, menurutnya, situasi memanas karena sang guru merasa tidak terima atas pertanyaannya.

‎“Awalnya saya datang karena dapat laporan anak saya ditampar beberapa kali. Saya hanya mau menanyakan secara baik-baik saja."

"Tapi salah seorang guru malah menanggapi dengan nada tinggi, seolah merasa tindakannya itu benar,” ujar Deni saat ditemui TribunJabar.id di kediamannya, Rabu.

Dedi Mulyadi Mediasi 

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, langsung turun tangan dan menemui orangtua ZR untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan. 

Dedi memastikan bahwa peristiwa ini akan diselesaikan tanpa proses hukum. 

"Ini saya sudah bertemu dengan ayahnya ZR dan ibunya ZR. Kemarin sudah ada pernyataan dari gurunya, hari ini ada pernyataan dari kedua orang," ujar Dedi dalam video yang diterima Kompas.com.

Orangtua ZR pun mengaku peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, baik keluarga maupun sekolah. 

"Dengan adanya masalah ini yang saya hadapi, semoga ke depannya lebih baik lagi buat anak saya terutama dan buat anak-anak yang lain. Yang keduanya untuk para guru juga biar lebih semangat lagi untuk mendidik anak-anaknya dan menghindari kekerasan," ujar ayah ZR.

Dedi Mulyadi menegaskan pentingnya keseimbangan antara disiplin dan pendekatan mendidik. 

Dedi mendorong para guru agar tetap berani menegakkan kedisiplinan dengan cara-cara edukatif, seperti memberi hukuman membersihkan lingkungan sekolah.

"Tugas guru adalah mendidik siswanya. Kemudian tugas orangtua juga mendidik anaknya. Ketika di sekolah, anak menjadi tanggung jawab guru, ketika di rumah menjadi tanggung jawab orangtua. Dua-duanya harus saling menghargai," ujar Dedi. 

Dalam penjelasannya, Dedi menyampaikan bahwa peristiwa tersebut berawal dari tindakan siswa yang melakukan pelanggaran berulang di sekolah.

"Merokok, kemudian berkelahi, mengganggu kelas yang lain, terakhir loncat pagar," ungkapnya.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved