Berita Viral

Arjuna Tamaraya Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga Anak Yatim, Keluarga Tuntut Pelaku Dihukum Mati 

Duka keluarga Arjuna Tamaraya (21) mahasiswa yang tewas dikeroyok sekelompok orang di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara pada

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
Serambinews
PRIA TEWAS DI MASID- Pengeroyokan seorang pemuda hingga tewas yang terjadi di Masjid Agung Sibolga, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara menjadi viral, Sabtu (1/11/2025). Korban merupakan anak yatim. 
Ringkasan Berita:
  • Arjuna Tamaraya yang tewas dikeroyok di masjid Sibolga ternyata anak yatim.
  • Korban merupakan warga Desa Bung, Salang, Simeuleu, Aceh.
  • Keluarga berharap pelaku dihukum mati.

 

TRIBUNSUMSEL.COM - Duka keluarga Arjuna Tamaraya (21) mahasiswa yang tewas dikeroyok sekelompok orang di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara pada Jumat (31/11/2025).

Diketahui, Arjuna Tamaraya merupakan warga Desa Bunga, Kecamatan Salang, Kabupaten Simeulue, Aceh.

Ia tewas saat beristirahat di Masjid Agung Sibolga, Sumut.

Kepergian Arjuna meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, paman korban Kausar Amin mengatakan, bahwa keponakannya merupakan pribadi yang dikenal baik dan santun. 

Arjuna sosok abang bagi adiknya yang kini sedang berkuliah di Banda Aceh.

Arjuna sendiri merupakan anak yatim. Ibunya kini menetap di Simeulue.  

Arjuna sendiri merupakan anak kedua dari empat bersaudara. 

 

 

Ia memiliki tiga saudari yang mana dua di antaranya berada di Banda Aceh sedang menempuh pendidikan.

Dikatakan Kausar, ia mengetahui kabar kematian Arjuna dari aplikasi Facebook pada Sabtu (1/11/2025) pagi. 

Kausar sendiri kini sudah menetap di Sibolga dan berprofesi sebagai nelayan.

"Saya adik kandung dari ayah korban. Saat ini jenazah sudah kami semayamkan di Sibolga pada Sabtu kemarin. Keluarga dari Simeulue tidak ada yang berangkat ke Sibolga. Jenazah korban ditangani oleh keluarga yang di sini,” kata Kausar saat dihubungi Serambinews.com di Banda Aceh, Senin (3/11/2025).

Di sana ia menceritakan sebelum peristiwa pengeroyokan itu terjadi, sebelumnya seminggu sebelum kembali dari laut, Arjuna menghubunginya melalui aplikasi messenger. 

Baca juga: Sosok Arjuna Tamaraya, Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga Gegara Istirahat

 

PEMBUNUHAN MUSAFIR - Tiga dari lima pelaku penganiayaan hingga berujung tewasnya musafir di Majid Agung Sibolga, sudah ditangkap, Sabtu (1/11/2025). Kini dua pelaku masih buron.
PEMBUNUHAN MUSAFIR - Tiga dari lima pelaku penganiayaan hingga berujung tewasnya musafir di Majid Agung Sibolga, sudah ditangkap, Sabtu (1/11/2025). Kini dua pelaku masih buron. (via Tribunmedan)

 

Di sana korban mengatakan dalam waktu dekat ia akan berangkat melaut.

Sekembalinya dari melaut, ia kemudian menghubungi adik korban Cahaya di Banda Aceh. 

Di sana adik korban mengatakan bahwa Arjuna kini telah berangkat pergi melaut seminggu sebelumnya.

Namun, tiga hari setelah ia mendapat kabar bahwa korban sudah pergi melaut, dirinya mendapat informasi dari facebook bahwa warga Simeulue menjadi korban pengeroyokan di Sibolga melalui Facebook.

“Dia memang sudah lama di Sibolga. Korban sendiri sebelumnya baru saja kembali berangkat dari laut setelah dua bulan lamanya. Lalu dia rencananya akan kembali berangkat pada Sabtu paginya,” ujarnya.

Biasanya kata Kausar, jika korban mengetahui bahwa dirinya sudah kembali dari melaut, biasanya korban akan menemuinya terlebih dahulu. 

“Karena dia nggak tau kalau saya sudah pulang, sembari menunggu kapal tempat ia bekerja berangkat. Arjuna saat ini istirahat sebentar di Masjid Agung Sibolga,” ucapnya.

Berdasarkan informasi yang ia terima peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada pukul 02.00 Wib, Sabtu (1/11/2025) dini hari. 

Atas peristiwa pengeroyokan yang menimpa keponakannya, ia menuntut para pelaku pengeroyokan itu dihukum seberat-beratnya.

“Kalau bisa hukuman mati. Kemarin juga kami baru kembali dari Polres setempat menanyakan kelanjutan kasus ini. Pihak polisi kini sudah ditangani dan sudah dibuat laporan,” ujarnya.

Berdasarkan informasi kepolisian bahwa kelima pelaku merupakan warga sekitar. 

 

Kronologi

Adapun peristiwa pngeroyokan itu terekam CCTV.

Dari rekaman CCTV, korban usai dianiaya sempat diseret pelaku keluar masjid.

Ia kemudian ditemukan warga tergeletak dengan kondisi luka robek dibagian pelipis wajah di halaman Masjid Agung Sibolga, Kelurahan Pasar Belakang, Kota Sibolga.

Pria asal Kelurahan Kalangan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) sempat dilarikan warga ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sibolga.

Namun nyawanya tidak dapat tertolong. Arjuna dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (1/11/2025) pukul 05.55 WIB.

Kasat Reskrim Polres Sibolga Rustam E. Silaban mengatakan peristiwa pengeroyokan yang berujung kematian itu terjadi pada Jumat (31/10/2025) dini hari sekira pukul 03.30 WIB.

Menurut Rustam, peristiwa pengeroyokan hingga tewas itu terjadi bermula saat korban Arjuna hendak istirahat di dalam masjid. Kemudian, ia didatangi salah satu pelaku yang menegurnya agar tidak beristirahat di dalam masjid.

Namun, korban tetap memilih beristirahat di dalam masjid. Pelaku yang menegur korban tersebut kemudian memanggil rekan-rekannya hingga terjadilah peristiwa pengeroyokan terhadap korban.

Pelaku kemudian menyeret dan memukuli korban hingga keluar masjid. Dalam proses itu, kepala korban membentur anak tangga dan diinjak-injak oleh pelaku.

Salah satu pelaku bahkan melemparkan buah kelapa ke arah kepala korban hingga mengalami luka parah. 

"Korban dipijak dan dilempar menggunakan buah kelapa oleh salah satu pelaku hingga mengalami luka parah di bagian kepala,” kata AKP Rustam Silaban, Minggu (2/11/2025), dikutip dari Tribun Medan.

Akibat pengeroyokan itu, korban Arjuna mengalami luka berat di kepala. Berdasarkan rekaman CCTV yang beredar, korban sempat tak sadarkan diri usai dikeroyok. 

Korban lalu dilarikan ke RSUD Dr. F.L. Tobing Sibolga untuk mendapat perawatan. Namun, korban akhirnya meninggal dunia pada Sabtu (1/11/2025) pukul 05.55 WIB.

Kasus pengeroyokan hingga tewas tersebut lalu dilaporkan ke pihak kepolisian dengan nomor: LP/A/8/X/2025/SPKT.SATRESKRIM/POLRES SIBOLGA/POLDA SUMUT, pada tanggal 31 Oktober 2025.

 

Sudah Minta Izin Istirahat di Masjid

Saat kejadian kata Kausar paman korban, bahwa sebelumnya korban berhenti di masjid tersebut. 

Di halaman masjid itu terdapat seorang ibu-ibu penjual nasi goreng. 

Usai menyantap makan malam berupa nasi goreng, korban kemudian menanyakan kepada si Penjual apakah ia bisa istirahat untuk tidur di masjid sebentar.

“Ibu itu kemudian bilang bisa, karenakan ini rumah Allah, kata si ibu. Korban kemudian istirahat ke dalam masjid,” ucapnya.

Tak lama setelah korban terlelap, datang seorang tukang sate yang juga berjualan di sekitar masjid dan mengusir korban, dengan mengatakan tidak bisa tidur di masjid. 

Namun ia beranggapan karena korban sudah sangat lelah, ia tidak mengacuhkah imbauan pria tersebut.

Melihat tegurannya tak diacuhkan, tukang sate tersebut kemudian memanggil empat temannya dan langsung menghajar korban. 

Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka di bagian kepala.

“Penyebab kematian itu akibat ada gumpalan darah akibat pukulan di belakang kepalanya. Dia juga dipukul pakai batok kelapa,” jelasnya.

 

3 Pelaku Berhasil Ditangkap 

Polres Sibolga pun langsung bergerak cepat memburu para pelaku pengeroyokan terhadap korban Arjuna tersebut.

“Begitu mendapat laporan dan hasil rekaman CCTV, tim langsung melakukan penyelidikan intensif,” kata Rustam dilansir dari laman kepolisian, Senin (3/11/2025).

Adapun hasilnya, lanjut Rustam, sebanyak tiga pelaku berhasil ditangkap kurang dari 24 jam setelah kejadian. 

“Kurang dari satu hari, dua pelaku utama berhasil kami amankan. Pelaku ketiga ditangkap keesokan harinya saat berusaha melarikan diri,” ucap Rustam.

Ia membeberkan ketiga pelaku yang ditangkap masing-masing berinisial ZP alias A (57), HB alias K (46), dan SS alias J (40). Ketiganya diduga terlibat langsung dalam penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Selain menangkap ketiga pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti antara lain rekaman CCTV Masjid Agung Sibolga, satu buah kelapa yang digunakan pelaku, pakaian korban, topi hitam bertuliskan Brooklyn New York, dan tas hitam merek Polo Glad.

(*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved