Berita Papua
Kronologi Mobil Rombongan Kapolda Papua Tengah Ditembaki KKB saat Tinjau Lokasi Penembakan di Nabire
Mobil rombongan Kapolda Papua Tengah ditembaki KKB saat meninjau korban penembakan di Nabire
Ringkasan Berita:
- Mobil rombongan Kapolda Papua Tengah ditembaki Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Jumat (17/10/2025.
- Saat itu rombongan tengah meninjau lokasi penembakan warga sipil di Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire.
- Empat anggota polisi terluka
TRIBUNSUMSEL.COM - Mobil rombongan Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol Alfred Papare ditembaki Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Jumat (17/10/2025).
KKB adalah sebutan yang digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk menggambarkan kelompok bersenjata yang melakukan tindakan kriminal dan kekerasan, terutama di wilayah Papua dan Papua Pegunungan.
Peristiwa itu terjadi saat rombongan meninjau lokasi penembakan warga sipil di Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire.
Insiden ini menyebabkan empat anggota polisi terluka, satu di antaranya Kasat Narkoba Polres Nabire, AKP Hardiman Sirait.
Kapolres Nabire, AKBP Samuel D Tatiratu, menjelaskan bahwa penembakan terjadi saat rombongan Kapolda melintas di kawasan Kali Semen, Wadio Atas, sekitar pukul 14.40 WIT.
Tembakan diarahkan ke bagian belakang mobil rombongan.
Aksi KKB atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) merupakan Pimpinan Aibon Kogoya.
Insiden bermula sekira pukul 10.00 WIT.
Sebuah mobil Hilux yang melintas di Kali Semen, Wadio Atas, Distrik Nabire Barat, menjadi sasaran tembakan KKB.
Akibat serangan ini, Masturiyadi (50 tahun) meninggal dunia karena luka tembak di bagian belakang kepala kanan.
Selain itu, empat orang lainnya, yakni Yance Makai (38), Aser Kegou (45), Martinus Makai (42), dan Ari (24), mengalami luka-luka.
Kendaraan yang mereka tumpangi mengalami kerusakan berat dengan banyak lubang bekas tembakan.
Kemudian rombongan Kapolda Papua Tengah meninjau insiden tragis tersebut.
Sekira pukul 14.40 WIT, setelah meninjau lokasi penembakan warga sipil, rombongan Kapolda Papua Tengah yang dipimpin Brigjen Pol Alfred Papare diserang di bagian belakang mobil.
Empat personel polisi menjadi korban luka, termasuk Kasat Narkoba Polres Nabire AKP Hardiman Sirait yang terkena serpihan peluru di pinggir kepala.
Dua personel lainnya mengalami luka serpihan peluru, dan satu personel terkena luka tembak dengan proyektil bersarang di bahu kiri.
Korban yang dirawat di RSUD Nabire adalah Iptu Hardiman Sirait (45) dan Bripka Laode Munafrin Isra (30).
Dua anggota polisi lainnya yang terluka adalah Thomas H Bisararisi (26) dan Galuh Yudistiawan (28).
Semua korban dalam kondisi stabil dan telah mendapatkan perawatan medis.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
"Personel Polres Nabire itu sekitar empat. Satu, pak kasat narkoba kena serpihan di pinggir kepalanya, kemudian dua kena luka serpihan peluru juga, satu kena luka tembak dan proyektil bersarang di bahu sebelah kiri," ujar Kapolres Nabire AKBP Samuel D Tatiratu dalam keterangannya diterima wartawan, Sabtu (18/10/2025).
Samuel mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam rombongan kapolda karena aksi penembakan KKB itu.
Sementara semua korban luka tembak langsung mendapatkan perawatan di RSUD Nabire.
"Saat ini semua sudah siuman,"ucap dia.
Rangkuman Aksi Penembakan di Nabire
- Pada Jumat, 17 Oktober 2025:
- Penembakan warga sipil
- Lokasi: Kali Semen, Wadio Atas, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire, Papua Tengah.
- Waktu: Sekitar pukul 10.00 WIT.
- Korban: Satu unit mobil Hilux yang melintas ditembaki.
- Meninggal Dunia: Masturiyadi (50 tahun), akibat luka tembak di bagian belakang kepala kanan.
- Terluka: Empat orang, yaitu Yance Makai (38), Aser Kegou (45), Martinus Makai (42), dan Ari 24.
- Kerusakan: Kendaraan mengalami kerusakan berat dengan banyak lubang bekas tembakan.
Disusul Penembakan Rombongan Kapolda Papua Tengah saat meninjau TKP.
- Lokasi: Setelah meninjau lokasi penembakan warga sipil di Nabire.
- Waktu: Sekitar pukul 14.40 WIT.
- Korban: Rombongan Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare ditembaki di bagian belakang mobil.
- Terluka: Empat personel polisi menjadi korban. Kasat Narkoba Polres Nabire AKP Hardiman Sirait (45) terkena serpihan di pinggir kepala.
- Dua personel lainnya terkena luka serpihan peluru.
- Satu personel terkena luka tembak dan proyektil bersarang di bahu kiri.
- Dua anggota Polri yang dirawat di RSUD Nabire adalah Iptu Hardiman Sirait (45) dan Bripka Laode Munafrin Isra (30).
- Dua anggota Polri lainnya yang terluka adalah Thomas H Bisararisi (26) dan Galuh Yudistiawan (28).
- Kondisi Korban: Semua korban luka tembak langsung mendapatkan perawatan di RSUD Nabire dan kini dalam kondisi stabil.
- Korban Jiwa: Tidak ada korban jiwa dari rombongan Kapolda.
- Pengejaran Pelaku: Aparat gabungan sedang fokus melakukan pengejaran terhadap kelompok pelaku dan memperkuat pengamanan di wilayah Nabire Barat.
Pelaku Dikejar
Kapolres Nabire AKBP Samuel D Tatiratu menyampaikan bahwa aparat gabungan sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku dan memperkuat pengamanan di wilayah Nabire Barat.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap VIII Intan Jaya, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM), mengaku bertanggung jawab atas penyerangan rombongan Kapolda Papua Tengah.
Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyatakan bahwa serangan tersebut adalah balasan atas operasi tempur di Intan Jaya yang menewaskan belasan warga sipil pada 15 Oktober 2025.
Aibon Kogoya disebut sebagai pimpinan serangan di Kampung Topo, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire.
Sebelumnya, pada 15 Oktober 2025, TNI melalui Komando Operasi (Koops) Habema Kogabwilhan III berhasil melumpuhkan kekuatan kelompok separatis OPM di Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya.
Dalam kontak senjata tersebut, 14 anggota KKB tewas, termasuk beberapa figur kunci seperti Kepala Staf Operasi Kodap VIII/Soanggama Agus Kogoya dan pelaku penembakan anggota TNI di Mamba Bawah dan Gamagai, Zakaria Kogoya.
Operasi ini menandai berakhirnya dominasi kelompok OPM di wilayah Soanggama yang selama ini menjadi pusat pergerakan mereka.
TNI juga menguasai markas besar Kodap VIII/Soanggama dan mengamankan berbagai barang bukti senjata dan dokumen organisasi.
Wilayah tersebut kini dijadikan Pos Taktis TNI Soanggama untuk memastikan keamanan jangka panjang.
Masyarakat setempat menyambut positif kehadiran TNI dan tidak melakukan pengungsian.
Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa tindakan TNI adalah langkah tegas, terukur, dan sah secara hukum.
"TNI berkomitmen untuk terus menindak kelompok bersenjata yang mengancam keselamatan masyarakat dan menciptakan Papua yang aman, damai, dan sejahtera,"ujar Mayjen TNI Lucky.
Pasukan TNI juga masih melanjutkan pengejaran terhadap sisa kelompok yang melarikan diri ke hutan serta melakukan pembinaan teritorial bersama tokoh agama dan masyarakat.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Detik-detik Rombongan Kapolda Papua Tengah Ditembaki KKB, 4 Polisi Terluka Termasuk Kasat Narkoba
Berita Papua
papua
Papua Tengah
Kapolda Papua Tengah
Brigjen Pol Alfred Papare
Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB)
| Curhat Philip Mark Mehrtens, Pilot Susi Air yang 1,5 Tahun Ditawan: Akhirnya Saya Keluar |
|
|---|
| Tangis Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens Video Call dengan Keluarga usai Bebas dari Tawanan |
|
|---|
| Dibebaskan KKB Papua Setelah 1,5 Tahun, Begini Kondisi Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens |
|
|---|
| Profil Philip Mark Mehrtens, Pilot Susi Air yang 1,5 Tahun Ditawan Akhirnya Dibebaskan Oleh KKB |
|
|---|
| Reaksi Susi Pudjiastuti setelah Philip Mark Mehrtens, Pilot Susi Air Dibebaskan dari Sanderaan KKB |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.