Perampokan di Jambi Tewaskan IRT

Tangis Pilu Ayah Nindia IRT Tewas Dirampok di Jambi, Ikhlas Barang Diambil: Kenapa Anak Saya Dibunuh

Ayah dari Nindia Novrin (38), korban perampokan dan pembunuhan di Jambi, yang tak kuasa menahan tangis, ia meminta pelaku dihukum setimpal

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
ig/rumpi_gosiip
TANGIS AYAH KORBAN PERAMPOKAN - Ayah dari Nindia Novrin (38), korban perampokan dan pembunuhan di Jambi, yang tak kuasa menahan tangis di Polda Jambi. ia meminta pelaku dihukum setimpal 

Ketika tiba di rumah korban pukul 20.30 WIB, pelaku sempat berbincang di teras rumah dan meminta izin untuk melihat langsung unit mobil Pajero yang dijual.

Pelaku berpura-pura tertarik membeli dan berjanji akan melakukan pembayaran keesokan paginya. Ternyata, janji itu hanyalah bagian dari modus kejahatan yang telah direncanakan.

Pelaku Pukul Korban Tiga Kali Menggunakan Kayu

Sekitar pukul 22.00 WIB, pelaku meninggalkan rumah korban dengan menaiki ojek online yang dipesankan oleh korban atas permintaannya sendiri.

Pelaku kemudian menuju ke Simpang Tropi Mart, Talang Bakung, dan menghabiskan malam di sebuah rental PlayStation (PS) untuk menunggu pagi hari.

Merasa bosan, pelaku memesan ojek lain ke kawasan Kenali dan menunggu subuh di pos ronda dekat masjid setempat.

Usai salat Subuh, pelaku memantau situasi sekitar dan meminta seseorang memesankan ojek untuk kembali ke rumah korban.

Sekitar pukul 05.30 WIB, pelaku tiba di rumah korban. Saat itu, korban sudah menyiapkan mobil di teras rumah dan tengah menunggu kedatangan pelaku.

Pelaku meminta kunci mobil untuk melakukan test drive, namun korban menolak dan memilih masuk ke dalam rumah menuju kamar tidurnya.

Pelaku pun langsung mengejar korban sambil membawa sebatang kayu yang diambil dari sekitar rumah.

Tanpa ampun, pelaku memukul korban dari belakang sebanyak tiga kali hingga korban tersungkur di samping tempat tidur.

Setelah korban tak berdaya, pelaku mengambil kunci mobil, BPKB, dan ponsel korban sebelum meninggalkan lokasi kejadian.

Pelaku kemudian membawa kabur mobil Pajero putih milik korban, menutup pintu kamar, lalu meninggalkan rumah.

Di perjalanan, pelaku sempat melepas pelat nomor AD 77 RA di kawasan belakang Bandara Sultan Thaha (dekat RS Medika) dan membuang ponsel milik korban untuk menghilangkan jejak.

Dari situ, pelaku langsung melarikan diri ke arah Provinsi Sumatera Selatan sambil menyingkirkan pelat nomor mobil di tengah perjalanan.

Sebelumnya, dalam rekaman video yang beredar dikutip Tribunjambi.com, pelaku tampak hanya bisa menangis dan pasrah saat diamankan petugas.

Kini, pelaku telah dibawa ke Jambi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. 

Sementara itu dilansir dari akun Instagram @Jambisharing, terlihat pelaku sempat ditendang oleh seorang pria yang diduga anggota kepolisian.

Ketika ditendang, pria ini hanya bisa pasrah dan menangis.

Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Jambi Kompol Hendra Manurung membeberkan adanya penangkapan tersebut.

“Sudah berhasil kita tangkap,” ujarnya, Selasa (6/10/2025).

Diketahui Nindia tewas usai jadi korban perampokan di rumahnya belum lama ini.

Sementara, pihak keluarga rupanya sudah mendapatkan informasi soal penangkapan pelaku pembunuhan Nindia.

Akan tetapi ketika didatangi jurnalis Tribunjambi.com, pihak keluarga masih enggan diwawancarai karena suasana masih berduka.

Meski begitu melalui pesan singkatnya, Suami Nindia berharap kasus ini bisa segera ditindak lanjuti dan pelaku dihukum seberat-beratnya.

Sang suami juga menyebut jika pihaknya akan buka suara sambil menunggu informasi resmi dari kepolisian.

Pihaknya juga meminta kepada awak media untuk tidak mempublikasikan lagi foto istrinya yang sudah tewas.

Sementara itu dari pantauan di lokasi rumah duka terlihat kondisi masih cukup sepi.

Hanya terlihat tenda yang berdiri didepan rumah dan beberapa kursi yang berjejer.

Untuk diketahui, terjadi aksi perampokan disertai kekerasan yang menewaskan Nindia Novrin (38), ibu rumah tangga di Kota Jambi.

Korban ditemukan tewas di rumahnya di kawasan Talang Bakung, Kecamatan Jambi Selatan, pada Kamis (2/10/2025) pagi.

Aslamah (45) yang pertama kali menemukan korban di rumahnya.

Nindia ditemukan bersimbah darah di dalam kamar rumahnya. Tubuhnya mengalami luka di tangan, wajah lebam, serta pendarahan hebat di bagian belakang kepala.

Saat pintu berhasil dibuka warga, kondisi korban masih bernapas lemah.

Namun, ia kemudian meninggal dunia setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit Siloam Jambi.

Kondisi pintu rumah saat itu terkunci dari dalam menggunakan tali gorden.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved