Perampokan di Jambi Tewaskan IRT

"Biar Ganteng dan Cewek-cewek Suka", Motif Dede Mulyana Rampok Pajero hingga Bunuh IRT di Jambi

Kepada polisi, Dede Maulana pelaku pembunuhan Nindia Novrin ngaku mencuri mobil pajero milik korban bukan untuk dijual, melainkan untuk gaya hidup.

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tribunjambi.com/Syrillus Krisdianto
PERAMPOK TEWASKAN IRT - Dede Mulyana, pelaku pencurian Pajero hingga tewaskan Nindia di Talang Bakung Jambi saat press rilis di Polda Jambi. Kepada polisi, Dede Maulana pelaku pembunuhan Nindia Novrin ngaku mencuri mobil pajero milik korban bukan untuk dijual, melainkan untuk gaya hidup. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Dede Mulyana alias Diki (33), pelaku perampokan dan pembunuhan Nindia Novrin (38) di Talang Bakung, Kota Jambi, Provinsi Jambi, bertujuan untuk memenuhi gaya hidupnya.

Dede berhasil diringkus oleh tim gabungan Satreskrim Polresta Jambi dan Unit Reskrim Polsek Jambi Selatan, dengan dukungan Resmob Ditreskrimum Polda Jambi, di Banyuasin, Sumatera Selatan, pada Senin (6/10/2025) sekitar pukul 23.13 WIB.

Kapolsek Jambi Selatan, AKP Helrawati Siregar, menjelaskan bahwa pelaku sempat membuang sejumlah barang bukti di sepanjang perjalanan di sungai Ampera, Palembang.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Dede Pelaku Perampokan & Pembunuhhan Nindia, Jejak Terungkap dari Facebook 

Kepada polisi, pelaku mengaku mencuri mobil pajero milik korban bukan untuk dijual, melainkan untuk gaya hidup.

“Katanya biar ganteng, Bu, biar cewek-cewek suka Pajero. Dia bilang, ‘Saya kan penipu ulung,’” ujar Helrawati menirukan ucapan pelaku, dilansir dari Tribunjambi.com, Selasa (7/10/2025).

Selama perjalanan di jalan tol, pelaku juga membuang satu per satu barang bukti, termasuk alat pemukul dan potongan dokumen kendaraan.

“HP korban dibuang di tengah jalan sebelum SPBU Pal Merah. Plat mobil Pajero diganti dengan plat palsu dari dalam ranselnya,” ujarnya.

“Dia robek-robek BPKB mobil korban dan buang ke Sungai Ampera,” lanjut Helrawati.

Usai kejadian, pelaku menjemput pacarnya di Lampung, kemudian bersembunyi di kos sang pacar di Palembang hingga akhirnya ditangkap.

Dari hasil pemeriksaan, pelaku diketahui merupakan residivis kasus penggelapan.

“Iya, residivis. Dia juga pernah ditahan 3 tahun dalam kasus penggelapan uang dan kendaraan bermotor,” jelas Helrawati.

Pelaku sebelumnya pernah bekerja sebagai tenaga pemasaran di salah satu bank.

Ia terlibat penggelapan uang nasabah hingga Rp700 juta, serta penggelapan kendaraan roda empat.

Selain itu, pelaku juga dikenal sering menipu perempuan di media sosial dengan modus berpura-pura menjadi orang sukses.

“Dia pandai mengedit profil, googling tentang apa pun supaya nyambung ngobrolnya. Korbannya banyak, terutama perempuan yang dianggap bisa dia manfaatkan,” kata Kapolsek.

Helrawati juga memaparkan kronologi lengkap kasus perampokan yang menewaskan seorang ibu rumah tangga tersebut.

Menurutnya, pelaku mengaku bukan pembunuh, tetapi “penipu ulung”.

Baca juga: Tampang D Pelaku Perampokan Nindia di Jambi Ditangkap, Viral Wajahnya ditendang Polisi Hingga Nangis

 Kronologi Penangkapan

Pelaku ditangkap di tempat persembunyiannya, sebuah rumah kos di Jalan Griya Sumsel Sejahtera, Kelurahan Sungai Kedukan, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Diketahui, pelaku merupakan warga kelahiran Tempino, Muaro Jambi, dan selama ini berdomisili di Kesayangan Pelaju Darat, Kelurahan Plaju Darat, Kecamatan Plaju, Sumatera Selatan.

Dalam konferensi pers yang digelar Kapolda Jambi Irjen Pol Krisno H Siregar, Selasa (7/10/2025) siang yang dikutip Tribunjambi.com, dari hasil penyelidikan awal, polisi menemukan petunjuk penting lewat percakapan antara pelaku dan korban di Facebook.

Akun pelaku diketahui menggunakan nama samaran “Sultan Mah Bebas”.

Melalui akun tersebut, pelaku sempat memposting iklan rumah kontrakan di wilayah Sumatera Selatan, yang kemudian menjadi petunjuk penting bagi penyidik.

Tim gabungan pun dibagi menjadi dua kelompok. Satu tim tetap melakukan penyelidikan di Jambi, sementara satu tim lainnya diberangkatkan ke Provinsi Sumatera Selatan untuk menelusuri jejak digital pelaku berdasarkan postingan tersebut.

Dari hasil penelusuran di dua wilayah, penyidik akhirnya berhasil mengidentifikasi satu nama yang mengarah pada tersangka pelaku pencurian dengan kekerasan di Talang Bakung.

Berkat bukti dan petunjuk yang terkumpul, polisi kemudian berhasil menemukan lokasi persembunyian Dede Maulana dan melakukan penangkapan tanpa perlawanan.

Baca juga: Jejak Pelarian Terduga Perampok Tewaskan IRT di Jambi Bawa Kabur Pajero Putih, Masuk Tol Palembang

Barang Bukti Diamankan

Selain menangkap pelaku, polisi juga berhasil mengamankan mobil Pajero putih milik korban yang telah diganti pelat nomor menjadi B 2682 SJH.

Kapolda Jambi Irjen Krisno H Siregar memastikan bahwa penyidik masih terus melakukan pendalaman untuk mengungkap motif lebih dalam, termasuk kemungkinan pelaku pernah melakukan aksi serupa di wilayah lain.

Kronologi Pembunuhan

Dalam pemeriksaan awal, Dede mengakui bahwa pada 1 Oktober 2025 sekitar pukul 19.00 WIB, ia menghubungi korban melalui WhatsApp untuk menanggapi postingan penjualan mobil Pajero yang diunggah korban di Facebook.

Sekitar pukul 20.00 WIB, pelaku mendatangi rumah korban untuk membahas transaksi mobil tersebut.

Ketika tiba di rumah korban pukul 20.30 WIB, pelaku sempat berbincang di teras rumah dan meminta izin untuk melihat langsung unit mobil Pajero yang dijual.

Pelaku berpura-pura tertarik membeli dan berjanji akan melakukan pembayaran keesokan paginya. Ternyata, janji itu hanyalah bagian dari modus kejahatan yang telah direncanakan.

Pelaku Pukul Korban Tiga Kali Menggunakan Kayu

Sekitar pukul 22.00 WIB, pelaku meninggalkan rumah korban dengan menaiki ojek online yang dipesankan oleh korban atas permintaannya sendiri.

Pelaku kemudian menuju ke Simpang Tropi Mart, Talang Bakung, dan menghabiskan malam di sebuah rental PlayStation (PS) untuk menunggu pagi hari.

Merasa bosan, pelaku memesan ojek lain ke kawasan Kenali dan menunggu subuh di pos ronda dekat masjid setempat.

Usai salat Subuh, pelaku memantau situasi sekitar dan meminta seseorang memesankan ojek untuk kembali ke rumah korban.

Sekitar pukul 05.30 WIB, pelaku tiba di rumah korban. Saat itu, korban sudah menyiapkan mobil di teras rumah dan tengah menunggu kedatangan pelaku.

Pelaku meminta kunci mobil untuk melakukan test drive, namun korban menolak dan memilih masuk ke dalam rumah menuju kamar tidurnya.

Pelaku pun langsung mengejar korban sambil membawa sebatang kayu yang diambil dari sekitar rumah.

Tanpa ampun, pelaku memukul korban dari belakang sebanyak tiga kali hingga korban tersungkur di samping tempat tidur.

Setelah korban tak berdaya, pelaku mengambil kunci mobil, BPKB, dan ponsel korban sebelum meninggalkan lokasi kejadian.

Pelaku kemudian membawa kabur mobil Pajero putih milik korban, menutup pintu kamar, lalu meninggalkan rumah.

Di perjalanan, pelaku sempat melepas pelat nomor AD 77 RA di kawasan belakang Bandara Sultan Thaha (dekat RS Medika) dan membuang ponsel milik korban untuk menghilangkan jejak.

Dari situ, pelaku langsung melarikan diri ke arah Provinsi Sumatera Selatan sambil menyingkirkan pelat nomor mobil di tengah perjalanan.

Sebelumnya, dalam rekaman video yang beredar dikutip Tribunjambi.com, pelaku tampak hanya bisa menangis dan pasrah saat diamankan petugas.

Kini, pelaku telah dibawa ke Jambi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. 

Sementara itu dilansir dari akun Instagram @Jambisharing, terlihat pelaku sempat ditendang oleh seorang pria yang diduga anggota kepolisian.

Ketika ditendang, pria ini hanya bisa pasrah dan menangis.

Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Jambi Kompol Hendra Manurung membeberkan adanya penangkapan tersebut.

“Sudah berhasil kita tangkap,” ujarnya, Selasa (6/10/2025).

Diketahui Nindia tewas usai jadi korban perampokan di rumahnya belum lama ini.

Sementara, pihak keluarga rupanya sudah mendapatkan informasi soal penangkapan pelaku pembunuhan Nindia.

Akan tetapi ketika didatangi jurnalis Tribunjambi.com, pihak keluarga masih enggan diwawancarai karena suasana masih berduka.

Meski begitu melalui pesan singkatnya, Suami Nindia berharap kasus ini bisa segera ditindak lanjuti dan pelaku dihukum seberat-beratnya.

Sang suami juga menyebut jika pihaknya akan buka suara sambil menunggu informasi resmi dari kepolisian.

Pihaknya juga meminta kepada awak media untuk tidak mempublikasikan lagi foto istrinya yang sudah tewas.

Sementara itu dari pantauan di lokasi rumah duka terlihat kondisi masih cukup sepi.

Hanya terlihat tenda yang berdiri didepan rumah dan beberapa kursi yang berjejer.

Untuk diketahui, terjadi aksi perampokan disertai kekerasan yang menewaskan Nindia Novrin (38), ibu rumah tangga di Kota Jambi.

Korban ditemukan tewas di rumahnya di kawasan Talang Bakung, Kecamatan Jambi Selatan, pada Kamis (2/10/2025) pagi.

Aslamah (45) yang pertama kali menemukan korban di rumahnya.

Nindia ditemukan bersimbah darah di dalam kamar rumahnya. Tubuhnya mengalami luka di tangan, wajah lebam, serta pendarahan hebat di bagian belakang kepala.

Saat pintu berhasil dibuka warga, kondisi korban masih bernapas lemah.

Namun, ia kemudian meninggal dunia setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit Siloam Jambi.

Kondisi pintu rumah saat itu terkunci dari dalam menggunakan tali gorden.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved