Berita Viral

Pengakuan Warga Desa Kuak Sosok Asli Wahyu Bjorka, Bertingkah Aneh dan Diduga Kecanduan Lem

Wahyu Bjorka hacker yang ditangkap pihak kepolisian polda metro Jaya terkait aksi meretas sejumlah data terutama dari perusahaan bank.

Editor: Moch Krisna
DOK. Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya/kolase
BJORKA DITANGKAP - (Kiri) Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya menangkap pemilik akun X atas nama Bjorka berinisial Wahyu Firmansyah Tah (22) terkait kasus ilegal akses data nasabah salah satu bank swasta dan (Kanan) Foto akun Bjorka 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Wahyu Firmansyah Taha (WFT) alias Bjorka hacker yang ditangkap pihak kepolisian polda metro Jaya terkait aksi meretas sejumlah data terutama dari perusahaan bank.

Adapun penangkapan Wahyu Bjorka menghebohkan publik lantaran tak percaya jika ditangkap merupakan Bjorka asli yang muncul di tahun 2020 silam.

Menariknya kini terkuak pengakuan dari tetangga di desa Totolan Minahasa Sulawesi Utara tempat Wahyu Bjorka bersembunyi menguak sosoknya.

Melansir dari Tribunnews.com, Minggu (5/10/2025) warga mengenal Wahyu Bjorka sebagai pria yang tertutup.

"Kita harus meluruskan dia bukan orang sini, mungkin hanya datang bersembunyi di sini."

"Dia tertutup jadi namanya saja kita tidak tahu," ungkapnya.

Pengakuan warga lain sering memanggil Wahyu Bjorka dengan sapaan Api.

 

BJORKA - WFT alias Wahyu Malonggo (23) yang diduga sebagai Hacker Bjorka ditangkap oleh Direktorat Kriminal Umum khususnya Tim Resmob Subdit Jatanras Polda Sulut dan Tim Cyber Polda Metro Jaya (PMJ) kini mengaku menyesal.
BJORKA - WFT alias Wahyu Malonggo (23) yang diduga sebagai Hacker Bjorka ditangkap oleh Direktorat Kriminal Umum khususnya Tim Resmob Subdit Jatanras Polda Sulut dan Tim Cyber Polda Metro Jaya (PMJ) kini mengaku menyesal. (Tangkapan layar Youtube Kompas TV)

 

“Kami di sini sering memanggilnya Api,” kata seorang tetangga.

Adapun warga lainnya bersaksi sering melihat Wahyu Bjorka bertingkah aneh.

Para tetangga menduga perilaku tak biasa ini dikarenakan yang bersangkutan kecanduan menghirup lem.

“Dia sering tidak tidur dan bertindak aneh,” katanya.

Sementara itu, Lurah Kelurahan Lawangirung Lingkungan 5, Anita Thalib mengakui pria yang ditangkap polisi adalah warganya.

Meskipun demikian ia kaget tak menyangka bahwa Wahyu adalah sosok Bjorka.

 

Tinggal di Rumah Sederhana

Wahyu Bjorka sendiri tinggal di rumah yang sangat sederhana.

Rumahnya kecil, hanya sekitar empat meter lebarnya, dengan dinding biru kusam dan jendela kaca nako. 

Sebuah handuk tampak tergantung di salah satu sisinya.

Saat Tribun Manado mengunjungi rumah itu pada Jumat (3/10/2025), terlihat isi rumah yang padat—meja, kursi, lemari, dan peralatan rumah tangga bertumpuk di ruang sempit.

Seorang warga menyebut Wahyu Bjorka tidak pernah merenovasi rumah tersebut.

"Tak pernah direhab. Dia tidur beralaskan kain di lantai," ujar warga yang enggan disebutkan namanya.

Tetangga lain juga mendapatkan informasi Wahyu Bjorka memiliki banyak uang meski hidup sederhana.

Ia mampu membeli lauk berupa ayam goreng.

“Kalau beli ayam Kentucky, bisa sampai satu ember lebih,” ucap warga ini, dikutip dari TribunManado.co.id.

 

Latar Belakang Keluarga

Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus membeberkan, Wahyu Bjorka merupakan anak yatim-piatu.

Ia anak tunggal yang sudah ditinggal kedua orang tuanya.

Meskipun demikian, ia menjadi tulang punggung untuk keluarganya yang lain.

"Ternyata dia anak yatim piatu. Dia menghidupi semua keluarga. Dia anak tunggal," katanya.

Kasubdit IV Ditres Siber Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon menambahkan, Wahyu Bjorka berpendidikan terakhir Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Selain itu, ia tidak memiliki latar belakang sebagai ahli Teknologi Informasi (IT).

"Jadi yang bersangkutan ini bukan ahli IT. Hanya orang yang tidak lulus SMK."

"Namun, sehari-hari secara otodidak dia selalu mempelajari IT. Jadi dia mempelajari segala sesuatunya itu melalui komunitas-komunitas media sosial," katanya, dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV, Jumat (3/10/2025).

AKBP Herman melanjutkan, Wahyu Bjorka atau Bjorka melakukan aksi peretasan sejak 2020.

Ia menyasar data nasabah untuk kemudian melakukan pemerasan terhadap sebuah bank.

Akan tetapi, bank tersebut tidak menggubris hingga melaporkan kejadian ini ke polisi pada 17 April 2025 dengan nomor LP/B/2541/IV/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.

"Jadi motifnya untuk mencari uang. Segala sesuatu yang dikerjakan sementara yang kita temukan adalah untuk mencari uang," urainya.

Penyidikan kasus ini dilakukan sejak Februari 2020.

Semua bermula saat Wahyu Bjorka menggunakan akun X @Bjorkanesia mengklaim sudah meretas 4,9 juta data nasabah bank.

Ia juga mengirimkan pesan ke akun resmi bank terkait peretasan.

"Niat daripada pelaku adalah sebenarnya untuk melakukan pemerasan terhadap bank swasta," kata AKBP Herman. 

(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved